Jumat, 09 November 2018

Daya Pikat Santirah Yang Memukau di Desa Selasari, Pangandaran

Hari kedua diperjalanan bersama kawan-kawan #famtripwithpesona dari Kementerian Pariwisata Indonesia adalah mengunjungi Desa Wisata Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat yang lokasinya terletak diperbukitan. Menuju kesini pun medan jalan naik turun dengan pemandangan pohon kelapa, persawahan nan menghijau.




Lebih kurang perjalanan 45 menit dari hotel, tibalah kami disebuah desa dan disambut oleh Kang Widi Heryadi. Lalu kami duduk di pendopo karena tiba-tiba suasana menjadi hujan deras, ditemani bakso dan segelas teh untuk menghangatkan badan.

Tak berapa lama Abah Punai, sesepuh Desa Selasari pun datang menyambut kami, lalu berkenalan dan Abah Punai menceritakan bagaimana sejarah Desa Selasari yang kami kunjungi ini. Desa Selasari mempunyai beberapa tempat wisata antara lain :

a.       Gua Lanang
b.      River Tubing Santirah
c.       Gua Sutra Rerengan
d.      Pependan Hill
e.      Batu Lawang (ada batu seperti pintu)
f.        Budaya Jagaraksa





Wisata yang menonjol di Desa Selasari adalah Kesenian “Ronggeng Gunung”, dan makanan yang fenomenal adalah “Pindang Gunung”. Setelah berdiskusi, lalu kami meminta izin untuk melakukan River Tubing di Santirah dengan dibantu oleh Kang Dadan dan Abah.

River Tubing Santirah

Kloter pertama ada Dendy, Nana, Ibuk Nina, Mas Ain, kloter selanjutnya ada Chika, Rinda, Saya dan Kang Aip. River Tubing adalah olahraga air yang mengunakan ban, helm, pelampung perorangan dipandu oleh guide yang berpengalaman.

Dalam River Tubing di Santirah, kami akan melewati 4 gua dan 5 curug (air terjun) :

4 Gua yang akan dilewati jika melakukan olahraga River Tubing Santirah :
a.       Gua Santirah
b.      Gua Panjang Santirah (100 meter) dan gelap gulita
c.       Gua Lengkop
d.      Cukang Taneuh (tempat penyebarangan yang ada tanahnya)

5 Curug yang akan dilewati jika melakukan olahraga River Tubing Santirah :
a.       Curug Batu Munding
b.      Curug Tirai (hordeng)
c.       Curug Batu Ceper
d.      Curug Kembar
e.      Curug Banonsari

Perjalanan mengarungi Santirah dengan River Tubing ini lebih aman karena mengunakan ban tiap orang, tapi tentu dipandu oleh guide yang berpangalaman juga. Jelajah pertama kami beramai-ramai turun menuju sungai dari pendopo mengikuti anak tangga hingga sungai, lalu duduk dengan nyaman di ban.

Dimana sebelumnya pemandu mencontohkan cara duduk di ban, instruksi cara mengenakan pelampung, berdoa dan pemanasan sebelum kelakukan aktivitas river tubing.  dan saling bergandengan dengan dengan kaki diketiak masing-masing peserta. Untuk melewati jeram pertama, kami harus melepas ban dilanjutkan berenang, saya mulai was-was karena suasana sungai yang hujan tak henti, namun saya percayakan bahwa ini aman dan tidak panik, Abah selalu memandu dan menemani saya.

Selanjutya melewati jeram kedua menyusuri sungai dan gua Panjang dan gelap selama 100 meter, guide menyalakan senter dan tampak stalakmit dan stalaktit yang cantik sekali dengan aliran sungai yang segar dan berwarna hijau toska dan selanjutnya melewati Cukang Taneuh untuk area melompat para peserta yang mengikuti river tubing.

Perjalanan melakukan river tubing lebih kurang 3 jam, saat saya dan kawan-kawan #famtripwithpesona mengikuti olahraga yang memacu adrenalin ini, kondisi cuaca sedang hujan, namun aman koq, karena didampingi para professional. Selepas melakukan river tubing, kami lanjut berjalan kaki kebih kurang 20 menit menuju pedopo kembali untuk mengembalikan ban, helm dan sepatu.

Pindang Gunung

Selepas melakukan olahraga air river tubing, kami pun disuguhkan makanan lezat tradisional khas Desa Selasari yaitu pindang gunung yang terbuat dari Ikan Mujair dan bumbu rempah-rempah seperti kunyit, salam, serai, daun jeruk, yang rasanya mengoda untuk dinikmati hangat-hangat disaat lapar dan suasana hujan, disampingi sambel terasi, tumis pakis, tempe tahu, petai dan wedang jahe lengkap sudah.





Ronggeng Gunung

Ketika sambil menikmati makanan khas Desa Selasari, kami mendengarkan cerita tentang “Santirah”, yang disampaikan oleh Abah Punai, Santirah adalah nama seorang primadona desa yang diperebutkan banyak lelaki karena kharisma dan kecantikannya serta penari ronggeng (seni ibing Sunda) yang sangat terkenal pada masa itu sehingga banyak menimbulkan konflik.

Dimasa kini Santirah berubah menjadi nama sebuah ikon wisata di wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat yang lengkap dengan segala fasilitasnya ada wisata air, seni, budaya, kuliner, lapangan parkir, kamar mandi. Layak untuk dikunjungi baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Perjalanan ini adalah undangan Kementerian Pariwisata Indonesia (www.indonesia.travel). Saya dan kawan-kawan blogger akan mengeksplore beberapa tempat wisata di Kabupaten Pangandaran. Silahkan cek foto-foto kegiatan di Instagam, Twitter dan Facebook dengan hashtag #Famtripwithpesona #FestivalMilangKala #PesonaPangandaran #PesonaIndon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Petualangan Dari Sudut Pandang - Ika Soewadji -

  Tidak Menyangkal era perkembangan jaman saat ini, memudahkan aku sebagai pejalan untuk melakukan petualangan. Berpetualang bagi aku prib...