“Engkau boleh saja membual tentang kaki
telanjangmu
Yang telah menempuh jutaan mil.
Gaya kupu-kupu mu yang mengarungi laut penuh hiu,
Atau kebolehanmu memanjat tebing-tebing terjal
Dengan sepotong tali terikat di pinggangmu.
Namun jika kau tak pernah menjelajah ke dalam batinmu sendiri,
Engkau bagaikan tak pernah pergi ke mana pun.”
― Desi Anwar, Romantic Journey: Notebook of a Traveller
Yang telah menempuh jutaan mil.
Gaya kupu-kupu mu yang mengarungi laut penuh hiu,
Atau kebolehanmu memanjat tebing-tebing terjal
Dengan sepotong tali terikat di pinggangmu.
Namun jika kau tak pernah menjelajah ke dalam batinmu sendiri,
Engkau bagaikan tak pernah pergi ke mana pun.”
― Desi Anwar, Romantic Journey: Notebook of a Traveller
Membaca sepenggal quote dari Desi Anwar ini,
mengajarkan saya banyak hal, mengenal diri sendiri dan menyelami batin sendiri
itu sangat penting betapa tidak perjalanan solo traveling menjadikan saya makin mengenal dan mencintai diri sendiri.
Kali ini, sendal jepit saya akan menjelajah
yang namanya Sukabumi, “iyaa Sukabumi”, kota kecil di Jawa Barat, yang terdiri
dari pemandangan gunung dan laut yang menakjubkan. Kebetulan nenek buyut saya
berasal dari Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat jadi kota ini sangat familiar bagi
saya.
![]() |
Saung Injuk Bah Yadi, Cikakak, Sukabumi |
Rumah Mas Rendy menjadi lokasi meeting point
kala itu, saya sudah tiba tepat jam 21.oo wib sesuai dengan kesepakatan dengan
Deli, Zacky, Mumu. Kami ber-enam akan melakukan road trip dengan membawa
kendaraan saat libur panjang, mengingat jalur Sukabumi ini rawan macet, diantisipasilah
dengan berangkat tengah malam melewati jalur alternatif.
Tepat Jam 24.00 wib kami ber-enam siap
berangkat menuju Sukabumi, perjalanan alhamdulillah lancar walau sedikit
panjang dan tentu melelahkan, walau hanya duduk di jok tengah mobil. Azan Subuh
terdengar begitu tiba di lokasi tujuan, sebuah rumah panggung yang nan cantik yang
saya lihat walau dalam kondisi gelap.
Saya lalu mengambil air wudhu untuk
melaksanakan Subuh, selepas itu tidur karena mata ini sudah mengantuk sekali. Lepas
bangun matahari sudah mulai tinggi dan sayup-sayup terdengar perbincangan Mumu
dengan Kang Yadi, pemilik Saung Injuk. Saya pun lekas turun hendak ikut
berbincang dan belajar bagaimana menyiangi ikan yang sedang dikerjakan Kang
Yadi. Tertanya memilih ikan dan seafood yang lain ada teknik khusus untuk
mendapatkan yang berkualitas baik dan layak konsumsi. Tak lama kami ber-delapan
sarapan nasi kuning yang telah disiapkan. Kebetulan dua sahabat kami Ciwit dan
Yasa sudah tiba lebih dulu dengan mengendarai motor dari Bogor.
Kegiatan kami disini hanya membaca buku, berbincang sambil ngopi,
bersantai di hammock sambil mendengarkan musik, karena Saung Injuk memang bikin
mager alias males gerak. Bagi kamu yang ingin liburan ke Sukabumi wajib loh
mencicipi makanan seafood khas Saung Injuk yang rasanya hmmmm tak tertandingi.
![]() |
Mumu dan Menu Makan Siang Saung Injuk Bah Yadi |
![]() |
Kerang Macan |
![]() |
Cumi Goreng Tepung |
![]() |
Lobster |
Jam makan siang telah tiba, Kang Yadi sudah
menyiapkan beberapa pesanan kami seperti : lobster, kerang macan, ikan bakar,
cumi goreng tepung, kepiting dan dengan sayur cah toge begitu siap, kami
langsung menyerbu dengan semangat. Rasa seafood disini memang sangat enak,
karena memang dimasak oleh ahli yang mengerti tentang masakan dan bahan-bahan
yang berkualitas.
Letak Saung Injuk Bah Yadi memang berada
didalam perkampungan, tetapi tidak mengurangi niat para pengunjung yang datang
untuk mencicipi masakan khas seafood disini. Bersantai disini pun disuguhi
pemandangan laut dan hijaunya sawah disekitar saung, ditambah angin yang
berhembus membuat betah berlama-lama. Menuju kesini pun tidak begitu sulit karena
bisa dicari di google maps dan pembayaran disini adalah tunai.
Saung Injuk Bah Yadi
Kampung Rancareang, Desa Cikakak,
Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa
Barat 43365
HP Kang Yadi : 0857 – 5900 - 0055