Senin, 11 Desember 2017

HAKORDIA 2017 : Saya, Perempuan Anti Korupsi

Pada hari ini tanggal  9 Desember 2017,  saya diberi kesempatan untuk menghadiri peringatan hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengelar acara selama  dua hari untuk merayakan hari tersebut. KPK mengangkat tema “Bergerak Bersama Memberantas Korupsi Untuk Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera”.
Tema ini diangkat untuk menyatukan semangat pemberantasan dan aksi mecegah korupsi ke seluruh negeri. Salah satu prestasi yang diraih oleh KPK adalah gerakan pelibatan masyarakat Indonesia dalam pencegahan korupsi yang dianugerahi penghargaan tingkat dunia “Anti-Corruption Excellence Award 2017, untuk kategori kreativitas dan pelibatan publik dalam gerakan anti korupsi, untuk gerakan “Saya, Perempuan Anti Korupsi” atau disingkat SPAK.

Pembukaan oleh Paduan Suara Tara Salvia
Ibu Basaria Panjaitan, Pimpinan KPK


Ada beberapa tokoh yang hadir dalam acara : Jadilah Inspirasi! Mari Bersama Cegah Korupsi ini. Antara lain Kapolda Yogyakarta, Brigjen. Pol. Drs. Ahmad Dofiri M.Si berbagi inspirasi tentang bagaimana membangun kekuatan di Yogyakarta dalam upaya mencegah korupsi melalui dukungan dan inovasi, seperti melalui gerakan – gerakan Kepolisian berkunjung ke lingkungan sekolah, dan komunitas seperti karang taruna, PKK, FKPM.

Kapolda Yogyakarta, Brigjen. Pol. Drs. Ahmad Dofiri M.Si

Untuk sesi pertama dibuka dengan tema “Membangun Pelayanan Publik Yang Jujur” moderator oleh Anita Wahid,  narasumber pertama adalah Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo dalam hal ini beliau mengatakan jika ada tamu yang ingin bertemu dengannya dilarang membawa tas, bahkan hal serupa akan diberlakukan hingga perangkat desa. Pak Rudy juga menyampaikan bahwa Pemimpin adalah pelayan masyarakat bukan penguasa, karena beliau 24 jam siap melayani masyarakat Solo.

Pak Rudy menyampaikan
"Pemimpin adalah pelayanan masyarakat, bukan penguasa"

Narasumber kedua Walikota Surabaya Tri Rismaharini, beliau sharing bagaimana upaya membuat perbaikan dan perubahan inspiratif sebagai upaya pencegahan prilaku korupsi. Salah satu keuntungan dari kebijakan Ibu Risma antara lain, 24 jam mobil ambulan gratis. Tersedia 24 mobil ambulan dan 14 mobil jenazah yang dapat dipergunakan secara gratis di Surabaya.

Program Inspiratif dari Ibu Risma

Salah satu alur kerja di Surabaya

Untuk narasumber ketiga AKBP Irene Ayu dari Kapolda Yogyakarta sebagai agen SPAK, Inovasi Polwan sebagai agen SPAK membuat inovasi survey kepuasaan masyarakat secara online, membuat sistem informasi pengambilan barang bukti. Dalam hal ini Ibu Irene mengatakan Polwan berperan penting dalam penegakan hukum. Karena memiliki peran ganda sebagai ibu dan penegak hukum dalam perkerjaannya sehari-hari. Ibu Irene membuktikan bisa selangkah lebih maju lewat gerakan SPAK.

Salah stu program SPAK dari Ibu Irene di Yogyakarta

Acara dilanjutkan sesi kedua dengan tema “Membangun Masyarakat Jujur, Inspirasi Dari Keluarga”, dengan moderator Yuyuk Andriati. Narasumber pertama adalah Kepala Desa Mallari, Bone, Sulawesi Selatan beliau membuat Toko Jujur (Bumdes Mart) dengan model transaksi memilih, melunasi sendiri. Beliau juga mengatakan tertarik menjadi salah satu agen SPAK dimulai dari keluarga untuk berlaku jujur.

Pembukuan oleh Masyrakat

Bumdes Mart, Desa Mallari, Bone, Sulsel

Narasumber kedua, Bapak Thamrin dari Kementerian Agama beliau mengatakan Perempuan sebagai tiang negara, karena Ibu adalah sekolah utama, bila engkau mempersiapkan generasi terbaik.

Perempuan sebagai Tiang Negara

Dilanjutkan oleh Najeela Shihab, beliau mengatakan Indonesia sedang dilanda gawat darurat pendidikan (akses, kualitas, kesetaraan), secara kualitas ada 6 % anak tidak bisa membaca sama sekali di sekolah, lalu 21 % anak bisa membaca tetapi tidak memahami apa yang dibaca. Najeela juga mengatakan bahwa semua murid semua guru untuk saling belajar dalam programnya.

Semua Murid, Semua Guru

Praktik Pendidikan yang Menguatkan Korupsi

Sesi penutup dengan “Berbagi Inspirasi Positif”,  oleh Ronald Suryapradja menurutnya kenapa kita butuh kabar baik?, karena terlalu sering mendengar kabar negatif sehingga mempengaruhi alam bawah sadar,  hal negatif seperti  marah, emosi, benci, curiga. Untuk itulah setiap pagi dalam siaran Ronald selalu memshare kabar baik dan berita baik tujuannya untuk menebarkan semangat positif setiap harinya. Narasumber kedua sebagai pengiat media social menuturkan bahwa pemberitaan di media massa bisa mendistorsi persepsi kita tentang persepsi. Sehingga beliau mengadakan survey pada 25-26 Mei 2017, dengan pertanyaan “Apakah Kamu Memiliki teman Dekat Yang Berbeda Agama??”, jawabannya 92 % Punya, tidak masalah,  4 % dulu, sekarang tidak, 3 % tidak pernah, tidak mau, 1 % tidak pernah, tidak mau. Lalu dilanjutkan Reza Mustar seorang komikus yang berbagi inspirasi dengan gambar-gambar, Reza mengatakan terinspirasi dari keluarga untuk menerapkan edukasi tidak menyebarkan berita hoax, karena sebelum  dishare lebih baik di cek and ricek terlebih dahulu kebenarannya.

Salah satu Inspirasi dari Ronald #KabarBaik

Hal Negatif

Pakar Sosial Media

Survey 25-26 Mei 2017 yang dilakukan via Sossial Media

Gambar ini menceritakan tentang
Ibu Maria yang setia Kamis mengikuti acara Kamisan,
untuk mencari pembunuh anaknya dalam Tragedi Semanggi

Gambar ini menceritakan
satu program yang tidak diimbangi dengan pengetahuan 

Dalam hal ini SPAK, sudah berjalan 3 tahun dan penuh inspirasi menurut Ibu Basaria Panjaitan selaku Pimpinan KPK, beliau berharap semakin banyak pihak yang ingin bergerak bersama SPAK tentu semakin banyak perubahan posiif yang bisa disebarkan. Cita –cita Indonesia bebas dari korupsi akan segera terwujud, berkat inspirasi dari perempuan hebat Indonesia. Karena kekuatan perempuan, Inspirasi perubahan.


Minggu, 10 Desember 2017

Famtripwithpesona : Best Western Kuta Beach Bali


Best Western Kuta Beach menjadi pilihan favorit untuk perjalanan kali ini,  karena selama 6 hari 5 malam saya akan menginap disini bersama rekan satu kamar saya Astari dalam acara famtrip bersama Kemenpar.






Lokasinya yang sangat strategis di dekat pantai Kuta, dan Beachwalk merupakan pilihan yang tepat jika kamu menginap disini. Saya disambut hangat oleh Pak Yazid Sidik selaku Direktur Sales dan Marketing hotel kelas bintang 3 ini. Best Western Kuta Beach memiliki 144 kamar unik dan design modern minimalis yang terdiri dari 4 tipe kamar, dimulai dari standart, deluxe, superior dan junior suite. 




Begitu tiba di hotel saya langsung check in bersama Astari, untuk menyimpan ransel dan dilanjutkan menuju kolam renang di rooftop yang menurut saya viewnya amazing banget loh!!, kenapa saya bilang begitu, karena bisa berenang sambil menikmat senja tenggelam dari atas rooftop ini, juga terdapat restoran. 








Untuk ukuran kamar kebetulan saya mendapat yang deluxe (untuk ukuran deluxe memang sempit), 1 double bed, nakas kiri dan kanan, telepon, meja, kursi, bangku kecil dan meja untuk menyimpan koper. Toiletnya lebih sempit lagi, dengan kaca pembatas untuk wc dan shower. Untuk pintunya yang terbuat dari kaca bisa digeser-geser apakah mau menutup pintu dari luar atau menutup pintu ruang shower. Menuju kamar pun kita mengunakan fasilitas lift untuk setiap lantainya dan disetiap lorong terasa asrinya karena banyak tanaman sebagai penghias lorong.



Untuk sarapan pagi lumayan banyak menu di hotel ini, menu ala Indonesia sih kebanyakan juga menu - menu pendamping seperti omelet, roti, kue-kue khas Indonesia, aneka minuman juga ada dan jamu.








Fasilitas di hotel ini pun cukup lengkap antara lain : AC, TV kabel, Coffee and Tea maker, free wifi, personal safety box, kulkas, meeting room, pelayanan 24 jam, hanya ruang parkir yang lumayan sempit karena berada di dalam gang, namun tidak usah khawatir di depan hotel ada minimarket 24 jam jika memerlukan kebutuhan. Jika memerlukan kebutuhan lain Best Western Kuta Beach juga menawarkan Meeting Package dan honneymoon package.

Best Western Kuta Beach Bali
Jalan Benesari Pantai Kuta, 
Bali 80361 – Indonesia
Tel: + 62 361 754 396
Fax: + 62 361 754 301
Email: reservation@bwkutabeach.com


Perjalanan ini adalah undangan dari Kementerian Pariwisata Indonesia (www.Indonesia.travel), saya dan rekan-rekan blogger serta vlogger akan mengeksplore beberapa tempat wisata di Bali. Silahkan juga cek foto – foto di Facebook, Instagram dan Twitter dengan hastag #famtripwithpesona #explorebali #enjoybali #pesonaindonesia





Jumat, 08 Desember 2017

Merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw Ala Kampung Karadenan

Perjalanan dimulai dari rumah melalui stasiun Tanjung Barat, pagi pukul 05.20 sudah tiba dan menunggu 10 menit untuk naik kereta menuju stasiun Bojong Gede sebagai meeting point. Tak butuh lama sudah tiba tepat pukul 06.00, lalu saya mengambil hanphone dari saku celana untuk memberi kabar Mbak Rury. Ternyata sudah ada Bang Reyhan, Koh Denni dan Mbak Ayies tinggal menunggu komandan yaitu Bang Dodo yang ternyata telat.

Setelah Bang Dodo tiba, saya dan rekan-rekan melanjutkan perjalanan menuju Kampung Karadenan dengan mengunakan angkot 31 dan turun dipertigaan lampu merah Jalan Karadenan. Menuju Kampung Karadenan tidaklah jauh setelah turun angkot, tinggal berjalan kaki sekitar 300 meter saja sudah tiba. Sambil menunggu acara saya berbincang dengan seorang Ibu yang kebetulan saya gunakan untuk berteduh karena gerimis, mulai berbincang untuk persiapan acara. Tradisi maulid di Kampung Karadenan ini menurut saya unik dan masih dipertahankan hingga kini, sungguh luar biasa. Ada beberapa prosesi untuk menyambut Maulid Nabi Besar Muhammad Saw.

Persiapan pengukusan keris sudah sejak lepas shalat Isya, doa-doa dipanjatkan untuk malam menyambut datangnya 12 Rabi’ul Awal 1439 Hijriyah atau Maulid Nabi Besar Muhammad Saw.






Sudah menjadi tradisi masyarakat Kampung Keradenan untuk melakukan pengukusan keris dengan direndam dupa, dan minyak (dalam hal ini minyak non alcohol). Kampung Keradenan berasal dari Bahasa Jawa, yaitu Raden. Kata ka dan an memberi arti para raden atau bangsawan. Kampung Karadenan berada di Jalan Karadenan Kaum I, Karadenan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kampung ini terletak dibagian timur sungai Cihaliwung yang bermata air langsung dari gunung Pangrango, Cisarua, Jawa Barat.







Makna acara dari peringatan Mauild Nabi Besar Muhammad Saw, bagi masyarakat kampung Karadenan dengan tradisi pengukusan keris merupakan tradisi yang sudah turun temurun dari nenek moyang yang masih dipertahankan hingga kini.  Ada 90 keris yang diletakan di museum sisanya ada 40 keris di rumah pemiliknya itu sendiri, terdiri dari Kudi, Kubang, Keris, Gobang dan Tombak berukuran sekitar 40-60 cm. Fungsi dari pengukusan/warangan keris, kudi, kubang, gobang dan tombak sebagai mempertahankan dari kekaratan.

Selain acara pengukusan keris, pemanjatan doa-doa rawi ada disetiap peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di kampung Karadenan ini juga ada pencukuran rambut bayi yang usianya 2-8 bulan, yang unik ditradisi ini  yang mengendong bayi adalah Ayahnya dibantu saudara yang membawa nampan berisi kelapa, gunting, kembang, lilin, beras dan uang. Para ayah didandani mengunakan selendang, dimaknai agar bayi tidak rewel atau menangis ketika diarak,  karena  ayah memakai selendang mirip ibu.   Tak berapa lama para bayi yang akan gunting rambut sudah berkumpul di dalam masjid disertai sholawatan menghadap ke 8 penjuru mata angin.






Setelah prosesi sholawatan di masjid, para bayi dan ayahnya diarak mengelilingi kampung Karadenan, disertai tabuhan rebana dan saweran uang disetiap rumah bayi yang gunting rambut. Keunikan acara ini dengan melimpahnya sajian yang dibuat oleh para  keluarga, dibawa mengunakan daun pintu rumah untuk didoakan dan disebarkan ke warga sekitar kampung atau tamu yang datang seperti saya dan rekan-rekan. Masakan yang dibagikan beraneka ragam terdiri dari nasi, ayam bakar, ikan mas acar kuning, mie goreng, bihun goreng, oseng-oseng kacang panjang, sambal kentang.







Menurut narasumber Bapak Raden Dadang Supadma ketika berbincang, Karadenan berasal dari didirikannya sebuah masjid pada tahun 1667 oleh Raden Syafe’I anak dari Raden Pangeran Nasib, yang merupakan anak Pangeran Sanghyang, cucu dari Sri Baduga Maharaja Pakuan – Padjajaran. 90 % warga kampung Karadenan bergelar Raden yang merupakan keturunan Padjajaran, Tubagus Angke dan Kerajaan Cirebon.






Makna dari semua prosesi Maulid Nabi Besar Muhammad Saw 1439 Hijriyah adalah ketaqwaan dan rasa syukur terhadap semua karunia Allah SWT, dan rangkaian acara ditutup dengan makan bersama dan berbagi makanan dilanjutkan shalat Jum’at. Terima kasih Bapak Raden Dadang Supadma sudah banyak memberi ilmu dan seluruh warga Kampung Karadenan yang menerima saya dan rekan-rekan dengan senang hati, bahagia rasanya bisa berkumpul bersama merayakan Maulid Nabi Muhammad Saw.


Petualangan Dari Sudut Pandang - Ika Soewadji -

  Tidak Menyangkal era perkembangan jaman saat ini, memudahkan aku sebagai pejalan untuk melakukan petualangan. Berpetualang bagi aku prib...