Perjalanan Hari Ketiga di Labuan
Bajo, saya dan rekan-rekan
+Indonesia.Travel berkunjung ke Kampung Cecer, Desa Liang Ndara,
Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Butuh waktu kurang lebih 1(satu) jam perjalanan dari Labuan Bajo ke kampung ini
dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Kampung Cecer ini berada di ketinggian arah menuju
Ruteng dan berada di kaki Gunung Mbeliling sehingga udara di kampung ini
sangatlah sejuk. Saya kagum ketika
pertama kali datang disambut oleh Ketua Sanggar Riang Tana Jiwa Bapak Kristo
Forus Nison dan warga Kampung Cecer lainnya, ada beberapa perwakilan yang
mengikuti penyambutan dibalai Kampung Cecer. Sementara saya karena ruang balai
yang sudah penuh, memilih menunggu diluar sambil berbincang dengan warga
Kampung Cecer yang lain.
 |
Penyambutan oleh Ketua Sanggar Pak Kristo |
Setelah Penyambutan selesai.
Tarian Caci akan dimulai, Tarian Caci sendiri mempunyai makna sebagai rasa
memuji, bergembira dan tak lupa rasa bersyukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa
atas semua karunia yang diberikan. Tidak hanya Tari Caci, adapun tari Kerangkuk
Alu, Ndunku Ndanke. Tarian Caci sendiri merupakan simbol sebagai upacara rasa
syukur musim panen, acara tahunan atau upacara penyambutan tamu seperti yang
saya alami dan rekan-rekan dari @indtravel. Tarian caci dimainkan oleh 2 (dua)
orang lelaki satu lawan satu, tetapi untuk melakukan pemukulan dilakukan secara
gentian, cara bermainnya dibagi menjadi dua kelompok yang secara bergantian
berganti posisi. Cara Pertarungan tari caci diiringi pukulan gendang dan gong
yang dimainkan, tarian caci juga disajikan dengan nyanyian khas Bahasa
Manggarai.
 |
Persiapan Tari Caci |
Ada pun filosofi pakain tarian
caci adalah simbol roda atau lingkaran yang berfungsi sebagai Ibu, karena ibu
disini mengandung makna sebagai pelindung keluarga dan anak-anak sedangkan
pecut sebagai simbol Bapak. Sehingga makna pakaian tari caci adalah Kedua orang tua yaitu Bapak dan Ibu
bersatu sehingga segala ujian dalam kehidupan dapat dihadapi. Sedangkan untuk
Toda yang berbentuk bulat atau lingkaran yang ditemui dalam tarian caci sebagai
kehidupan yang terus berputar dan mempunyai makna kehidupan alam akhirat,
sehingga semasa hidup hendaknya manusia tidak boleh rakus atau egois karena
kelak masih ada kehidupan abadi di alam akhirat.
 |
Tari Caci sebagi simbol rasa syukur terhadap karunia Tuhan Yang Maha Esa |
 |
Inilah atraksi budaya Caci, Kampung Cecer |
Sedangkan tari kerangkuk alu adalah
tarian adu ketangkasan saat menari sambil melompat di tengah 2 (dua) buah kayu
bulat yang sambil digoyangkan oleh penari lain. Tarian ini dimainkan oleh
laki-laki dan perempuan, hanya penari yang terlatih dapat melewati lubang kecil
ditengah dua kayu yang dipegang penari. Tarian Kerangku Alu juga berbeda dengan
tari Ndunku Ndake yang hanya dipentaskan
oleh kaum perempuan saja.
 |
Tari Kerangkut Alu, sebagai tari uji ketangkasan |
 |
Tari Akomawo |
 |
Tari Akomawo |
Keragaman alam dan budaya merupakan salah satu Pesona
Indonesia, ini dapat ditemui di Kampung Cecer, tidak hanya alamnya yang indah
tetapi kekayaan budaya di kampung ini masih dijaga dengan baik sehingga menjadi
daya tarik wisata, baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Tidak ada kata
lain Bumi Flores memang mempesona.
 |
Kemiri hasil pertanian Kampung Cecer |
Masyarakat Kampung Cecer sendiri
bermata pencarian bertani seperti menanam kopi, kemiri dan juga menenun
songket, membuat anyaman tikar dan lain-lain sebagai sampingan. Kopi khas kampung
Cecer berjenis Arabika, saya mencoba coba yang disajikan dan rasanya enak.
Terima kasih untuk Pak Kristo dan seluruh warga Kampung Cecer banyak hal yang
saya dapat dari perjalanan ke kampung yang mempunyai atraksi budaya yang unik.
Perjalanan ini adalah undangan dari Kementerian Pariwisata Indonesia (www.indonesia.travel). Saya dan rekan-rekan media serta blogger akan mengeksplor beberapa tempat wisata di Labuan Bajo. Silahkan juga cek foto-fotonya di Twitter dan Instagram dengan hashtag #SaptaNusantara #PesonaIndonesia #KenaliNegerimu
#ExploreLabuanBajo #Flores #NusaTenggaraTimur