Selasa, 28 Maret 2017

Enaknya Spicy Roast Chicken

Assalamulaikum warahmatullah wabarakatuh...

Malam-malam ngobrolin masakan bikin laper gak sih?? efek gak bisa tidur, eh malah kepikiran pengen nulis tentang masakan yang beberapa hari lalu saya coba resep spicy roast chicken bersama sahabat saya Anna. Dunia memasak tidak asing bagi saya, karena dari kecil sudah biasa membantu Ibu menyiapkan segala bahan-bahan yang akan di masak.

Berbekal setumpuk buku-buku masakan warisan Ibu, saya memutuskan membuat spicy roast chicken dari Buku Primarasa dan Anna setuju. Alhasil sebelum janjian keesokan harinya, saya menyiapkan semua bahan-bahan yang akan kita masak besok, kecuali ayam harus benar-benar segar. 

Bahan 
250 ml santan, dari 1/2 butir kelapa (boleh Kara)
2 sdt bumbu kari hijau  Thailand (pasta)
1 sdm jahe cincang
2 sdm air jeruk nipis
1 sdt kecap ikan (fish sauce)
2 buah cabe jumbo, buang biji
2 sdm daun ketumbar cincang
1 ekor ayam utuh potong 4 (boleh utuh)

Cabe, Jeruk nipis dan daun ketumbar
Cara membuat :
1. Panaskan oven pada suhu 200 derajat celcius. Campurkan santan bersama bumbu kari, jahe, air jeruk nipis, kecap ikan, cabe dan daun ketumbar, aduk rata.

2. Masukan ayam satu-persatu lumuri dengan bumbu sampai terendam seluruhnya. Taruh ayam berbumbu di dalam pinggan, tutup pinggan, simpan ayam dalam lemari es selama 1 jam atau lebih agar bumbu meresap.

Ayam sudah di lumuri bumbu
3. Setelah cukup dan bumbu meresap masukan dan pasang di dalam oven, panggang ayam selama 1 1/4 jam sambil sekali-kali dioles atau disiram-siram dengan cairan yang keluar dari badan ayam hingga matang, angkat.
Ayam dalam Oven
Setelah di Panggang 1 1/4 jam
4. Keluarkan ayam dari oven, sajikan selagi hangat.

Spicy Roast Chicken

Anna 

Mixed Fruit Ice
5. Selain enak  bisa dimakan bersama nasi putih, ayam panggang ini juga cocok disantap dengan kentang rebus/goreng.

Note : Untuk kari hijau (pasta), daun ketumbar dapat di beli di Total Buah Segar atau Lottermart

Sementara saya membuat ayam, Anna sibuk membuat dessert. Anna membuat mixed fruit ice. Selamat menikmati sahabat pejalan.Terima kasih, selamat mencoba.

Wassalamulaikum warahmatullah wabarakatuh...

Sabtu, 18 Maret 2017

Retro Art Meothel Kebumen

Assalamulaikum warahmatullah wabarakatuh....


Ketika berkunjung di Kebumen saya diberi kesempatan untuk datang ke salah satu hotel baru,  Meothel Kebumen by Dafam, hotel bintang tiga yang baru berdiri di tahun 2015 ini, layak untuk dikunjungi baik itu bagi para traveller ataupun wirausahawan yang sedang berbisnis di Kota yang mendapat julukan Kota Wallet ini.








Tepat berada di jantung kota Kebumen dan memiliki pemandangan hijau persawahan disekitar hotel, membuat nyaman menginap disini, hotel ini berkonsep unik "retro art yang artistik". Terlihat  dari banyaknya benda-benda unik ketika memasuki lobby.






Hotel yang terdiri 9 lantai dengan jumlah kamar 72 ini memiliki 59 smart room ukuran 24 sqm, 12 family room ukuran 32 sqm dan 1 suite room ukuran 46 sqm. Serta Meothel ini adalah hotel bintang 3 pertama di Kebumen yang memiliki standar internasional.




Foto by http://dafamhotels.com/hotel-directory/meotel-kebumen






Meothel Kebumen membandrol "Harga Rp. 388.888,-nett included breakfast for 2 person" ujar Ibu R. Anindarwati sales executive. Guna memenuhi kebutuhan para pengunjung hotel ini memiliki fasilitas diantaranya 4 ruangan meeting dengan kapasitas mulai dari 30 – 200 pax, kafe in door dan out door, layanan room service 24 jam, TV layar datar 32 inch dengan saluran international, free internet access, coffee maker, IDD phone dan juga bath room amenities dan tersedia juga kamar smooking area dan non smooking area. Untuk makanan dan minuman bisa mencoba di Ukafe, harganya pun tidak terlalu mahal.
















Secara pribadi saya melihat Kebumen sedang berkembang baik disektor ekonomi maupun pariwisata. Ada Pantai Menganti, Pantai Suwuk, Wisata Jembangan, Goa Barat, Benteng Van Der Wijck, Roemah Martha Tilaar dan masih banyak lagi. Selain sektor wisata Kebumen juga memiliki banyak kuliner seperti : Nasi Penggel, Sate Ambal, Lanting dan lain-lainnya yang perlu dicoba.


Foto Bersama Rekan-Rekan Kelas Inspirasi Kebumen season 2

Meothel Kebumen
Jalan A. Yani No. 31, Kebumen, Jawa Tengah 54311
Telp : 0278 - 381 111
Email : info@meothelkebumen.com
meotelisme.com

Selamat berlibur di Kebumen ya Sahabat Pejalan.

Wassalamulaikum warahmatullah wabarakatuh...








Rabu, 15 Maret 2017

Daya Tarik Lain Gombong Rokok Kelembak Menyan

Assalamulaikum warahmatullah wabarakatuh...

Hallo Sahabat Pejalan...

Hari kedua saya di Kebumen, setelah sarapan nasi penggel, perjalanan dilanjutkan kembali  menuju Gombong. Iyaa Gombong, sebuah kecamatan di Kebumen, Jawa Tengah.

Bangunan Peninggalan Tempo Doeloe

Titik Nol Gombong
Pertama datang ke Gombong, saya dan Defa langsung menuju Rumah Martha Tilaar. Lokasi dimana Briefing Kelas Inspirasi Kebumen #2 akan diadakan. Begitu tiba saya disambut sangat baik oleh rekan-rekan panitia lokal, keberkahan tersendiri bisa tiba di Gombong. Karena acara briefing dimulai setelah makan siang, saya punya waktu kosong yang panjang, tadinya mau pergi creambat, karena lihat salon disebelah RMT #lah jauh-jauh ke Gombong koq malah nyalon hehehe ...:D, namun akhirnya niat itu sirna karena ada dua (2) orang rekan relawan sudah tiba di stasiun Gombong, saya dan Defa pun menjemput. Wahhh team SDN Tambaksari sudah berkumpul tiga (3)  orang tinggal menunggu yang lainnya.

Saya pun berkenalan dengan Rifki dari Solo, Dini dari Boyolali. Karena Defa fasilitator lokal dan sedang  sibuk mempersiapkan briefing, saya dan rekan-rekan lain berkenalan dengan Pak Sigit  (sosok luar biasa bagi saya pribadi), beliau mengajak saya berkeliling sekitar Gombong dengan jalan kaki, melihat sisi lain kecamatan ini. 

Pak Sigit
Langkah kaki mulai  melaju mengikuti Pak Sigit, beliau menceritakan tentang sejarah Gombong, dari mulai titik nol Gombong yang berada dipertigaan tak jauh dari Rumah Martha Tilaar (RMT), lalu menuju ke arah Pabrik Rokok Sintren milik Pak Edy. Beliau merupakan generasi kedua untuk meneruskan usaha rokok milik sang ayah The Gie Tjoan (Agus Subianto).








Memasuki rumah Pak Edy, saya disambut dengan ramah oleh beliau dan di guide langsung berkeliling rumah dan pabrik miliknya, pemandangan yang luar biasa bagi saya, melihat tangan-tangan terampil meracik rokok kelembak walaupun usia mereka tidak muda lagi. Racikan rokok kelembak terdiri dari campuran tembakau, akar kelembak dan kemenyan dan para si-mbah yang mengerjakan ini hanya butuh waktu 15 detik perbatang, kerennn banget. 

Oh yaa para pekerja disini ada yang tinggal jauh dari pabrik sehingga mereka ada yang jalan kaki pulang pergi menempuh jarak 7 Km, dan ada  yang mengunakan sepeda, mereka selalu semangat #salut dengan perjuanganya.













Terdapat tiga (3) merk rokok kelembak disini Sintren, Bang Djo, dan Togog, dihargai Rp. 2.000,- per bungkus. Setelah melihat bagaimana pembuatan proses rokok kelembak, selanjutnya saya diajak Pak Edy menuju gudang-gudang penyimpan tembakau, kemenyan, kelembak dan kertas pembungkus rokok. Saya pun bersama Pak Sigit mencoba menumbuk kelembak, waaah baru sebentar sudah keringetan padahal semua pembuatan rokok disini adalah manual.









Tak banyak yang mengetahui bahwa Gombong memiliki daya tarik tersendiri, jika saya tak datang tentu saya tidak tahu akan adanya rokok kelembak sebagai sisi lain kota ini. Saya pun bangga bisa datang ke Gombong melihat lebih dekat nilai sejarah, jejak kolonial yang masih tersisa dan pastinya bangunan kuno sebagai objek foto yang tak lupa saya ambil.

Rokok Kelembak Sintren

Pak Edy 

Setelah melihat dan berkeliling kediaman Pak Edy, kita semua kemudian duduk bersama sambil berbincang bagaimana proses kedepan dari rokok kelembak ini, buat saya pribadi rokok ini masih punya pengemarnya sendiri. Terima kasih Pak Edy sudah mengizinkan berkeliling dan mengetahui banyak tentang rokok kelembak tradisional ini. Selanjutnya saya dan Pak Sigit, Rifki dan Dini pamit untuk menuju kembali ke Rumah Martha Tilaar. Saya pun dihadiahi satu (bungkus) rokok kelembak sintren sebagai kenang-kenangan.

Wasaalamulaikum warahmatullah wabarakatuh...








Petualangan Dari Sudut Pandang - Ika Soewadji -

  Tidak Menyangkal era perkembangan jaman saat ini, memudahkan aku sebagai pejalan untuk melakukan petualangan. Berpetualang bagi aku prib...