Pagi ini hari
terakhir di Siem Reap, selepas sholat subuh saya melanjutkan lari pagi. Suasana
pagi Siem Reap amatlah cerah, matahari bersinar terang walau waktu masih
menunjukkan pukul 06.00. Setelah 30 menit lari pagi disekitar hotel, saya
langsung menuju kamar, ternyata Janson sudah rapih berkemas dan siap berangkat.
Saya masih harus mandi dan berkemas juga, Janson keluar kamar untuk sarapan.
Saya akan menyusulnya nanti.
Setelah
selesai mandi dan berkemas, kemudian menyusul Janson yang sudah menunggu di
tempat sarapan, karena akan check out jam 07.30 dari Jasmine Family Hostel
sambil menunggu jemputan van Mekong Express. Tepat waktu saya dan Janson sudah
dijemput, sambil berpamitan dengan receptionist yang sangat ramah mengucapkan
banyak terima kasih atas segala bantuannya selama di Siem Reap, yang selalu
mengingatkan saya dan Janson agar
berhati – hati dengan scam.
![]() |
Rute Perjalanan |
Langit
biru menyambutku, antara bahagia dan sedih harus meninggalkan Siem Reap yang
sudah memberiku banyak pelajaran. Tetapi perjalanan harus dilanjutkan kembali.
Mekong Express berangkat tepat waktu pukul 08.00 ada 13 orang didalam van ini,
semuanya orang lokal kecuali saya dan
Janson.
Di trip
berkelanjutan ini, sesuai hasil diskusi kemarin saya dan Janson akan bareng
hingga kembali ke Bangkok, perjalanan masih sangatlah panjang. Saya sangat
bahagia dan bersyukur selalu yang Allah berikan, hanya kata Alhamdulillah yang
diucapkan dalam hati karena mendapat kawan yang luar biasa baik dalam trip ini.
Waktu
tempuh Siem Reap – Phnom Penh adalah 6 jam dengan Mekong Express sedangkan
dengan Slepper bus kurang lebih 7 jam. Tepat jam 11.30 van berhenti disebuah
restoran dekat Kampung Thom, saya hanya membaca saja. Saya dan Janson turun
bersama penumpang lainnya. Semua penumpang beristirahat dan makan, kecuali
saya, perut masih terasa kenyang oleh omelet dan roti sarapan hostel. Saya
menyampaikan ini kepada Janson, dan dia sangat mengerti kalau saya tidak makan
dan hanya izin untuk ke toilet saja.
Selepas
makan dan istirahat selama 40 menit, perjalanan dilanjutkan menuju Phonm Penh.
Udara amat terasa panas sekali hingga tak bisa tidur didalam van, AC pun tak
terasa. Melihat pemandangan diluar amatlah terik, berdebu dengan pemandangan
rumah – rumah khas kampung warga Cambodia.
Akhirnya jam 15.00 sampailah saya di Phnom Penh dan
diantar sampai penginapan di Mad Monkey Hostel yang terletak di 26 St. 302, Phnom Penh, Cambodia Phone : +855 23 987 091. Kenapa saya pilih hotel ini, atas
rekomendasi teman. Memang benar pelayanannya ramah, lokasi strategis dan
harganya murah loh pas banget dikantong saya hehehe… bisa dicek di websitenya www.hostelworld.com.
![]() |
Setelah menyimpan ransel, mandi,
sholat, saya dan Janson lalu keluar untuk berjalan – jalan sekitar kawasan hostel. Hostel ini dekat dengan National Museum, Royal
Palace dan kawasan Waterfront Sungai Mekong. Jalan kaki saja, cantik sekali
Royal Palace ini. Raja selalu duduk disini. Untuk para pelancong yang akan
berkunjung, istana ini dibuka dari pukul 08.00 hingga 11.00 saja. Dekat
waterfront ini adalah tempat warga Phnom Penh senam, ada bendera setiap negara
Asia. Saya duduk untuk rehat bersama Janson sambil melihat aktivitas penduduk
Phnom Penh.
Ada beberapa restoran halal di Phnom
Penh, jadi rekan–rekan yang sedang mampir ke Negara yang terkenal dengan Angkor
Wat dan Tragedi Kemanusian Khmer Merah bisa mampir di restaurant dibawah ini :
·
Warung
Bali
Street
178 No.25 Eo, Phnom Penh
Restaurant ini menyediakan masakan Bali dan menu utama lainnya seperti : Rendang, Sate Ayam, Gado-gado, Tongseng dan lain - lainnya
Telp : Kang Firdaus HP 012 967 480
Restaurant ini menyediakan masakan Bali dan menu utama lainnya seperti : Rendang, Sate Ayam, Gado-gado, Tongseng dan lain - lainnya
Telp : Kang Firdaus HP 012 967 480
·
Café
Malaysia
#65Eo, Street 118, Sangkat Phsar Thmey 1
Khan Daun Penh, Phnom Penh, Cambodia
Telp : +855 23 636 8883
Email : cafemalayacambodia@yahoo.com
Buka Setiap Hari jam 10.30 am – 20.00 pm (kecuali
minggu tutup), restaurant ini terletak di dekat Central Market. Pemiliknya
adalah orang melayu Islam dari Sungai petani Malaysia yang sudah menikah dengan
wanita Cambodia
·
Mamak
Corner
#17 Street 114 S/K Phsar Thmei, Khan Daun Penh,
Pnom Penh
Telp : 012 777 990
Email : mamakcorner123@gmail.com
·
Asmak81
Halal Restaurant
#70 Street
154, Phnom Penh, Cambodia
HP : +855 16 26 43 43
Email : asmak81restaurant@gmail.com
Buka Setiap hari 07.00 am – 21.00 pm terdapat menu
sarapan, makan siang dan makan malam
·
D’Nyonya
Penang
No. 91Eo, St. 126 Central Market, Phnom Penh, Cambodia
Telp : +855 23 690 2929 atau +855 162 16185 dengan
Bapak Atuk
Email : azrin_atuk@yahoo.com
Kota Phnom Penh sendiri merupakan ibukota negara
Cambodia, terletak di tepi sungai Mekong, yang
merupakan sungai utama di Asia dengan panjang 4.200 km (2.610 mil). Sumber
airnya asli dari sungai dari dataran tinggi Tibet Cina. Sungai ini melintasi
Cambodia dari Utara ke Selatan dengan panjang total 486 km (302 mil) dan
melewati Phnom Penh sebagai persimpangan sungai untuk membuat air tawar dan
ekosistem untuk kota. Yang mendapat julukan sebagai “Mutiara Asia” karena
merupakan peninggalan penjajah Perancis yang
terindah pada tahun 1920.
Transportasi menuju Phnom Penh :
·
Saya mengunakan Mini
Van Mekong Express, berangkat setiap hari pukul 07.30 dari Siem Reap – Phnom
Penh. Perjalanan kurang lebih 6 jam mendapat 1 air mineral dan makan siang
harga USD13, bisa dicek di http://catmekongexpress.com/
atau http://www.giantibis.com/schedule.php
Berjalan berkeliling Phnom Penh memang menyenangkan, saya sempat
berbincang dengan warga lokal, mereka sangat ramah terhadap tamu di negaranya.
Tak lepas mereka senang begitu tahu saya berasal dari Indonesia dan saya juga
memperkenalkan Janson rekanku, mereka menyatakan bahwa kita masih satu
keturunan, jadi bila kalian mampir ke Phnom Penh berinteraksilah dengan warga lokal.
Di kota Phonm Penh ini banyak sekali hotel bintang 5, budget hotel,
hostel yang menghadap pemandangan Sungai Mekong. Kehidupan kotanya pun ramah.
Beberapa tempat nongkrong untuk pecinta kopi, café, restaurant dan minuman beralkohol pun ada, serta harganya
tidak terlalu mahal, saya sempat survey kebeberapa café.
Setelah menemani Janson minum kopi disalah satu Café, karena sudah malam
lalu saya dan Janson kembali ke penginapan untuk beristirahat. Good
Night, Phnom Penh.
Bersambung
Cambodia Day 4 : S21 Tuol Sleng Genocide Museum & Russian Market
Wassalammulaikum warahmatullah wabarakatuh..