Sabtu, 12 Mei 2018

Tour Wisma Atlet Asian Games 2018



Pagi hari saya sudah berangkat dari rumah dengan mengunakan commuter line untuk menuju stasiun Kemayoran,Jakarta Pusat. Perjalanan lancar dengan kereta dan tiba tepat waktu di stasiun, dilanjut dengan ojek online menuju lokasi meeting point di Kantor Pusat Pengelolaan Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat. Disini saya berkenalan dengan Ferdy dan Ririn yang datang jauh dari Cirebon, lalu berjumpa dengan Inda dan Haviz sebagai narahubung.

View sekitar Wisma Atlet dari Lantai 3

Sambutan dari Perwakilan Kementerian Sekretariat Negara RI

Kemterian PUPR sedang menjelaskan,
 tentang proses pembangunan Wisma Atlet

Tak berapa lama saya dan rekan-rekan diantarkan menuju Wisma Atet yang memang lokasinya tak jauh, hanya butuh 10 menit sudah sampai. Kami pun melakukan registrasi dan dipersilahkan breakfast sambil menunggu tamu lainnya kami pun berfoto dan saling bertukar kontak. Tepat pukul 10.00 pagi baru acara dimulai.

Rekan Blogger dari Cirebon, Ririn dan Ferdy 

Indonesia mempunyai dua hajat besar tahun ini, dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games. Beberapa waktu lalu saya mendapat kesempatan mengunjungi Wisma Atlet bersama rekan-rekan influencer atas undangan dari Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, melihat bagaimana persiapan wisma yang akan menjadi tempat menampung 16 ribu atlet dari 45 negara peserta, termasuk Indonesia.

Setelah acara pembukaan dan melihat pemaparan dari Kementerian PUPR, acara dilanjutkan untuk tour Wisma Atlet ada satu tower yang dibuka khusus untuk meninjau kesiapan bangunan untuk dihuni oleh para atlet. Wisma Atlet ini terdiri dari sepuluh menara, setiap tower berisikan kamar untuk para atlet, terdiri tempat tidur, lemari pakaian, ruang tamu, kamar mandi, dapur dan berbagai fasilitas lainnya seperti : perpustakaan, ruang serbaguna, tempat ibadah, area pertokoan, fitness center, jogging track,  games room, taman, ruang parkir dan tentu dekat dengan fasilitas umum seperti rumah sakit. Selain itu juga disediakan untuk Asian Para Games 1000 kamar untuk atlet berkursi roda dari lima tower yang dihuniatlet difabel dan tentu dengan design khusus.

View dari Lantai 5

Fasilitas Rumah Sakit dekat dengan Wisma Atlet

Taman

Foto Bersama 

Inda dan Haviz rekan Blogger

Perkampungan atlet atau athelete village dibangun dengan anggaran Rp. 3,4 triliun dilengkapi tempat parkir yang akan menampung 190 bus, 186 mobil dan 33 mini bus, termasuk sepeda motor dan sepeda.

Kamar Tipe 36

Kamar Mandi

Dapur

Salah satu tower yang saya kunjungi bertipe 36, karena memiliki luas 36 persegi, yang dilengkapi dengan dua kamar tidur, lengkap dengan Kasur dan  terdapat lemari pada masing-masing kamar. Lalu tersedia ruang tamu atau ruang keluarga sudah lengkap dengan sofa dan dua meja. Salah satu meja panjang untuk menaruh televisi dan pajangan. Untuk ruang kamar mandi dilengkapi oleh wastafel, pemanas air, wc duduk dan shower. Sementara untuk dapur dibuat terpisah dengan pembatas pintu berada ditengah, untuk dapur juga terhubung langsung dengan balkon untuk menjemur pakaian. Oh yaaa ada yang tahu 3 ikon Asian Games 2018 yang melambangkan ke-Indonesiaan, yaitu :

 1.  Bhin-bhin adalah maskot burung cendrawasih yang menjadi symbol strategi. Burung Cendrawasih sendiri berasal dari Pulau Aru dan Pulau Irian. Burung Cendrawasih sendiri mendapat julukan burung dari surga, mengingat keindahan bulu dan keunikannya jika tidur terbali seperti kelelawar, di Asian Games 2018 Bhin-bhin mengenakan kostum rompi dengan motif Asmat, Papua.

Bhin-bhin, Maskot Burung Cendrawasih

2. Atung adalah sebutan lain dari maskot rusa Bawean yang memiliki symbol kecepatan layaknya rusa Bawean ketika berlari. Rusa Bawean adalah binatang yang hanya tersebar di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur dan merupakan hewan noktural (lebih aktif di malam hari), Atung di Asian Games 2018  mengenakan kostum sarung motif tumpal dari Jakarta.
Atung, Maskot Rusa Bawean

3. Kaka adalah maskot terakhir. Kaka adalah badak bercula satuyang merupakan symbol dari kekuatan. Badak bercula satu merupakan hewan yang hanya bisa ditemui di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Di Indonesia badak bercula satu merupakan mamalia langka didunia, karena kini hanya tersisa 50-60 spesies saja. Kostum yang digunakan Kaka dalam Asian Games 2018 adalah baju adat Palembang. Asian Games 2018 akan berlangsung dari 18 Agustus – 02 September 2018 di Jakarta dan Palembang.

Kaka,
Maskot Badak Bercula Satu dari Taman Nasional Ujung Kulon


Setelah tour berkeliling Wisma Atlet seluruh tamu undangan foto bersama dan dan makan siang bersama, serta mengunjungi tempat bermain golf yang hijau banget. Disini saya bersama Inda serta haviz berkeliling menikmati terik matahari dan lapangan hijau golf yang terletak di Kemayoran ini sungguh membuat kagum. Mari kita dukung demi kelancaran Asian Games  dan Asian Para Games 2018 yang memiliki tagline Energy Of Asia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Petualangan Dari Sudut Pandang - Ika Soewadji -

  Tidak Menyangkal era perkembangan jaman saat ini, memudahkan aku sebagai pejalan untuk melakukan petualangan. Berpetualang bagi aku prib...