Pagi hari saya sudah berangkat dari rumah dengan mengunakan commuter line untuk menuju stasiun
Kemayoran,Jakarta Pusat. Perjalanan lancar dengan kereta dan tiba tepat waktu di stasiun,
dilanjut dengan ojek online menuju lokasi meeting
point di Kantor Pusat Pengelolaan Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Disini saya berkenalan dengan Ferdy dan Ririn yang datang jauh dari Cirebon,
lalu berjumpa dengan Inda dan Haviz sebagai narahubung.
 |
View sekitar Wisma Atlet dari Lantai 3 |
 |
Sambutan dari Perwakilan Kementerian Sekretariat Negara RI |
 |
Kemterian PUPR sedang menjelaskan, tentang proses pembangunan Wisma Atlet |
Tak berapa lama saya dan rekan-rekan diantarkan menuju Wisma
Atet yang memang lokasinya tak jauh, hanya butuh 10 menit sudah sampai. Kami
pun melakukan registrasi dan dipersilahkan breakfast
sambil menunggu tamu lainnya kami pun berfoto dan saling bertukar kontak.
Tepat pukul 10.00 pagi baru acara dimulai.
 |
Rekan Blogger dari Cirebon, Ririn dan Ferdy |
Indonesia mempunyai dua hajat besar tahun ini, dipercaya
menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games. Beberapa waktu lalu saya
mendapat kesempatan mengunjungi Wisma Atlet bersama rekan-rekan influencer atas
undangan dari Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, melihat
bagaimana persiapan wisma yang akan menjadi tempat menampung 16 ribu atlet dari
45 negara peserta, termasuk Indonesia.
Setelah acara pembukaan dan melihat pemaparan dari
Kementerian PUPR, acara dilanjutkan untuk tour Wisma Atlet ada satu tower yang
dibuka khusus untuk meninjau kesiapan bangunan untuk dihuni oleh para atlet.
Wisma Atlet ini terdiri dari sepuluh menara, setiap tower berisikan kamar untuk
para atlet, terdiri tempat tidur, lemari pakaian, ruang tamu, kamar mandi,
dapur dan berbagai fasilitas lainnya seperti : perpustakaan, ruang serbaguna,
tempat ibadah, area pertokoan, fitness
center, jogging track, games room,
taman, ruang parkir dan tentu dekat dengan fasilitas umum seperti rumah sakit.
Selain itu juga disediakan untuk Asian Para Games 1000 kamar untuk atlet
berkursi roda dari lima tower yang dihuniatlet difabel dan tentu dengan design
khusus.
 |
View dari Lantai 5 |
 |
Fasilitas Rumah Sakit dekat dengan Wisma Atlet |
 |
Taman |
 |
Foto Bersama |
 |
Inda dan Haviz rekan Blogger |
Perkampungan atlet atau athelete
village dibangun dengan anggaran Rp. 3,4 triliun dilengkapi tempat parkir
yang akan menampung 190 bus, 186 mobil dan 33 mini bus, termasuk sepeda motor
dan sepeda.
 |
Kamar Tipe 36 |
 |
Kamar Mandi |
 |
Dapur |
Salah satu tower yang saya kunjungi bertipe 36, karena
memiliki luas 36 persegi, yang dilengkapi dengan dua kamar tidur, lengkap
dengan Kasur dan terdapat lemari pada
masing-masing kamar. Lalu tersedia ruang tamu atau ruang keluarga sudah lengkap
dengan sofa dan dua meja. Salah satu meja panjang untuk menaruh televisi dan
pajangan. Untuk ruang kamar mandi dilengkapi oleh wastafel, pemanas air, wc
duduk dan shower. Sementara untuk dapur dibuat terpisah dengan pembatas pintu
berada ditengah, untuk dapur juga terhubung langsung dengan balkon untuk
menjemur pakaian. Oh yaaa ada yang tahu 3 ikon Asian Games 2018 yang
melambangkan ke-Indonesiaan, yaitu :
1. Bhin-bhin adalah maskot burung cendrawasih
yang menjadi symbol strategi. Burung Cendrawasih
sendiri berasal dari Pulau Aru dan Pulau Irian. Burung Cendrawasih sendiri
mendapat julukan burung dari surga, mengingat keindahan bulu dan keunikannya
jika tidur terbali seperti kelelawar, di Asian Games 2018 Bhin-bhin mengenakan
kostum rompi dengan motif Asmat, Papua.
 |
Bhin-bhin, Maskot Burung Cendrawasih |
2. Atung adalah sebutan lain dari maskot rusa Bawean yang memiliki
symbol kecepatan layaknya rusa Bawean
ketika berlari. Rusa Bawean adalah binatang yang hanya tersebar di Pulau
Bawean, Gresik, Jawa Timur dan merupakan hewan noktural (lebih aktif di malam
hari), Atung di Asian Games 2018
mengenakan kostum sarung motif tumpal dari Jakarta.
 |
Atung, Maskot Rusa Bawean |
3. Kaka adalah maskot terakhir. Kaka adalah badak bercula
satuyang merupakan symbol dari kekuatan. Badak bercula satu merupakan hewan
yang hanya bisa ditemui di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Di Indonesia
badak bercula satu merupakan mamalia langka didunia, karena kini hanya tersisa
50-60 spesies saja. Kostum yang digunakan Kaka dalam Asian Games 2018 adalah
baju adat Palembang. Asian Games 2018 akan berlangsung dari 18 Agustus – 02 September
2018 di Jakarta dan Palembang.
 |
Kaka, Maskot Badak Bercula Satu dari Taman Nasional Ujung Kulon |
Setelah tour berkeliling Wisma Atlet seluruh tamu undangan
foto bersama dan dan makan siang bersama, serta mengunjungi tempat bermain golf
yang hijau banget. Disini saya bersama Inda serta haviz berkeliling menikmati
terik matahari dan lapangan hijau golf yang terletak di Kemayoran ini sungguh
membuat kagum. Mari kita dukung demi kelancaran Asian Games dan Asian Para Games 2018 yang memiliki tagline Energy Of Asia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar