Sabtu, 25 Juli 2020

Kuliner Antimainstrem Kramat Kwitang

 

Siapa sih disini yang ndak suka makan?

Pasti jawabnya semua suka makan dunk, sama halnya dengan aku yang hobby makan ini. Masak iya, jajan iya, siapa aja yang ajak kulineran pokoknya hayuuk.

Jadi, minggu lalu aku sengaja berjanji dengan Dita (malesmandi.com) untuk mengunjunginya, sengaja berjumpa pagi hari supaya sarapan bareng. Berangkat dari rumah mengunakan commuter line, lalu turun di Stasiun Gondangdia dilanjutkan dengan taxi online menuju Jalan Kembang Raya, aku memilih turun disebuah minimarket lalu minta jemput Dita, tak lama Dita sudah muncul. Aku lalu menyimpan tas dahulu, lalu menuju kuliner yang pertama dan selanjutnya.


·         MIE AYAM JAMUR BANK BEDO – KWITANG

 Kedai mie ayam jamur Bank Bedo ini terletak dipemukiman padat Jalan Kramat Kwitang 1 H No. 27, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Buka jam 08.00 – 16.00 wib ini selalu ramai pengunjung untuk menikmati kelezatan mie ayam buatan Bank Bedo. Aku memesan mie ayam jamur biasa, karena melihat porsinya yang penuh banget takut ndak habis. Nah, disini tuh banyak pilihan menu yang dapat disesuaikan dengan kapasitas perut KAMU, ada mie ayam jamur jumbo komplit yang berisi mie super banyak, dua bakso, satu pangsit rebus, sayuran, kuah dan ayam cincang yang membuncah selera karena enak dan gurih citarasanya. Mie ayam jamur ini layak jadi rekomendasi dan KAMU musti coba.



·         SATE AYAM CILACAP - KWITANG

 Sate ayam Cilacap memang tidak sepopuler sate Madura, sate Blora, atau sate Ponorogo, namun sate ayam Cilacap yang berada di Jalan Kramat Kwitang 1D No. 20, Senen, Jakarta Pusat ini buka dari jam 08.00 – 18.00, sudah sejak tahun 1963.





 Pengunjung akan disajikan sate ayam dengan dua tusak sate, unik memang sate ayamnya besar-besar jadi makan 5 tusuk saja sudah kenyang. Sate ayam Cilacap ini juga tempatnya di rumah sederhana. Harga per porsi sate ayam adalah Rp 60.000/per 10 tusuk.

 

·         MAISON WIENER CAKE SHOP - KWITANG

 Maison Wiener Cake Shop merupakan salah satu toko roti dan kue tertua di Jakarta, didirikan pada tahun 1936 yang masih eksis hingga sekarang  diteruskan oleh generasi ke-3, Heru Laksana. Beralamat di Jalan Kramat II No. 2, Kwitang, Jakarta Pusat, buka setiap hari hingga pukul 19.00, bergaya bangunan Eropa yang masih asli.





Ada berbagai macam  varian roti disini seperti : roti coklat almond, roti bluder keju, onbitjkoek roti tawar, roti manis, kroket, risoles, soes, sosisbrod hingga sourdough ala Eropa.  Harganya pun bervariasi, kalau KAMU berkunjung setiap hari Sabtu akan mendapatkan diskon 30% untuk semua produk. Maison Wiener juga menyediakan bangku dan kursi sehingga KAMU dapat menikamati roti favorit lagsung ditempatnya.

 

·         ES KRIM BALTIC – KRAMAT RAYA

 Es krim Baltic termasuk salah satu es krim jadoel di Jakarta, pertama kali dibuat pada tahun 1939 dan hingga kini masih tetap eksis dikalangan pengemarnya. Ada berbagai jenis produk es krim seperti :  ice stick, ice cup, tart ice cream dan ice puter. Varian rasa es krim disini juga banyak  ada cokelat, vanilla, strawberry, kopyor, durian dan nangka.



 Buka : Senin – Minggu pukul 11.00 – 23.00 wib , harga mulai dari Rp 4.500 – Rp 45.000,-  beralamat di Jalan Kramat Raya No. 10-12, Senen, Jakarta Pusat.

 

·         NASI KAPAU UNI UPIK – KRAMAT SOKA

 Nasi Kapau Uni Upik berlokasi di Jalan Kramat Raya No. 13, Senen, Jakarta Pusat, citarasa nasi kapau memiliki kekhasan atau otentik dengan menu khas Bukittinggi. Salah satu yang khas disajian nasi kapau adalah gulai usus sapi isi telur atau disebut tambusu dengan sayur gulai rebung dan kol. Buka sejak makan siang hingga tengah malam menyajikan berbagai macam varian lauk yang mengugah selera, dan masakan uni Upik ini tidak mengunakan MSG.



·         RM IBU KACAMATA

 RM Ibu kacamata ini sudah berusia 55 tahun berada di kawasan Senen ada yang membedakan citarasa lauk disini, aku paling suka gulai kepala ikannya sedap, gurih, terbukti kelezatan yang sudah teruji puluhan tahun.

 Ibu Kacamata alias Ibu Marnis  sudah meninggal pada tahun 2013, sekarang warungnya diteruskan oleh generasi ke-3 yaitu Uda Wendi. Almarhumah Ibu Marnis mengawali warung di Depan Grand Atrium Senen yang kemudian berpindah ke tempat yang sekarang berada di Jalan Kramat Soka, tak jauh dari Coto Makasar Daeng Ngawing.

 

·         COTO MAKASAR DAENG NGAWING

 Buat yang rindu coto Makasar, tak jauh dari pusat kuliner Nasi Kapau terdapat kedai milik Daeng Ngawing. Beliau berasal dari kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Orang Takalar termasuk dalam Suku Makasar, asal  dari makanan coto yang terkenal itu.

 Coto Makasar adalah makanan tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, yang terbuat dari jeroan sapi  dan daging sapi yang direbus lama, lalu dipotong-potong dibumbui dengan bumbu yang sudah diracik. Disajikan dalam mangkuk kecil dan dinikmati dengan buras dan ketupat.



 Kedai Coto Makasar Daeng Ngawing  ini buka setiap hari dari jam 09.00 – 23.00 wib, beralamat di Jalan Kramat Soka, Senen, Jakarta Pusat.

 

·         JAMU BUKTI MENTJOS PASEBAN

 Sebagai pecinta jamu wajib deh berkujung ke Jamu Bukti Mentjos ini, aku dari jaman bocah suka diajak almarhum eyang minum jamu disini. Minuman favorit aku Beras Kencur, dan aneka buburnya yang menurutku enak semua.

 Jamu Bukti Mentjos ini merupakan salah satu warung jamu tradisional  yang masih eksis hingga sekarang, diteruskan oleh generasi ke-3. Warung jamu ini berdiri sejak taun 1940 di Singasari, Solo Jawa Tengah, lalu kemudian pindah ke Jakarta pada tahun 1950.




 Jika, KAMU menyukai jamu harus deh minum jamu disini. Tempatya sederhana namun nyaman suasananya. Berlokasi di Jalan Salemba Tengah No. 48, Paseban, Senen, Jakarta Pusat, buka Senin – Sabtu dari jam 09.00 – 21.30 wib.

 Semoga beberapa tempat kuliner yang pernah aku coba ini bisa menjadi rekomendasi, kalau KAMU sedang berada di kawasan Kramat-Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Selamat mencoba dan tetap perhatikan protocol kesehatan yang berlaku demi keamanan dan kesehatan bersama. Terima kasih.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Petualangan Dari Sudut Pandang - Ika Soewadji -

  Tidak Menyangkal era perkembangan jaman saat ini, memudahkan aku sebagai pejalan untuk melakukan petualangan. Berpetualang bagi aku prib...