Setelah perjalanan panjang
Jakarta – Pangandaran yang hampir menempuh jarak 8 jam perjalanan, akhirnya
tiba di Hotel Grand Mutiara Pangandaran yang lokasinya tak jauh dari Pantai Pangandaran
Sunset. Saya terkagum dengan perkembangan yang begitu pesat di Pangandaran, betapa tidak 8 tahun yang lalu saya kesini pantainya kotor dengan sampah, banyak pedagang dan kondisi jalan yang rusak parah. Namun kini Pangandaran sudah bebenah, dan tampak cantik nan mempesona untuk didatangi.
 |
Pak Edi, Kepala Desa Margacinta |
 |
Pak Edi dan Chika |
 |
Berdiskusi |
Keesokan harinya selepas sarapan, saya dan rekan-rekan #Famtripwithpesona melanjutkan perjalanan menuju Kampung Badud, Desa
Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Menempuh jarak waktu sekitar 30
menit dari hotel, akhirnya tiba disebuah kantor Desa Margacinta dan disambut dengan
hangat oleh Bapak H. Edi Supriadi selaku Kepala Desa. Beliau langsung
mempersilahkan kami semua untuk duduk di dalam ruang kerjanya sambil berbincang
tentang potensi Desa Margacinta yang ditetapkan sebagai Desa Wisata.
 |
#Famtripwithpesona |
 |
Saya dan Rinda di Jembatan Merpati Pongpet |
Tak berapa lama selepas berbincang
kami pun langsung diajak mengunjungi Kampung Badud. Memasuki area Kampung Badud
disuguhi pemandangan area persawahan dan pepohonan kelapa yang menghijau,
buah-buahan seperti manggis, dan tak kalah seru sepanjang jalan memuju desa,
terhampar pohon honje atau kecombrang dikanan kiri jalan desa. Kami pun akhirnya
tiba dipinggir jembatan, duhhh liat jembatan langsung kegirangan kami semua.
Saya langsung bergegas dan menyebrang
jembatan, kesan pertama langsung jatuh cinta sama jembatan. Maklum orang Jakarta
jarang lihat jembatan bagus dan sungai jernih dibawahnya. Kami pun langsung
disambut dengan hangat oleh warga desa dan mempersilahkan duduk. Tak berapa
lama setelah sesi perkenalan kami disambut pula dengan kesenian Jingkrung dan
Badud.
 |
Ibu Nina mewakili rekan-rekan blogger #Famtripwithpesona |
Seni Badud merupakan seni
tradidional yang berasal dari Kampung Badud yang secara prinsip mengunakan
perpaduan alat musik seperti dogdog dan angklung. Kelompok kesenian Badud Desa Margacinta pernah tampil di negeri
Belanda. Makna dari kesenian Badud dimasa sekarang adalah untuk hiburan, atau
perayaan nasional bersukaria dalam konsep pertanian.
 |
Anak-anak pun belajar tentang Seni |
 |
Bermain Angklung |
Secara prinsipnya diperankan
oleh Kakek dan Nenek, awal mulainya seni badud merupakan kesenian sakral sebagai
rasa syukur atas karunia yang diperoleh oleh masyarakat desa. Makna dan filosofinya
adalah adegan masyarakat yang bertani kemudian melakukan pengusiran terhadap binatang yang kerap menganggu musim tanam diiringi oleh alunan musik dogdog dan
angklung. Hingga kini seni badud disesuaikan dengan perkembangan jaman seperti ada beberapa
kostum binatang seperti babi hutan, monyet, harimau yang terkadang disalah satu
adegan ada yang mengalami kerasukan makluk gaib seperti pertunjukan kemarin,
untuk itu setiap pertunjukan selalu ada pawang yang mendampingi.
 |
Sesaji |
 |
Nenek dan Kakek |
 |
Alat Musik Doddog |
 |
Harimau Kesurupan |
 |
Pawang mendamping yang kesurupan |
Selepas pertunjukan kami lalu
disajikan makan siang dengan nasi liwet,, nugget yang terbuat jantung pisang,
jus honje dan singkong goreng. Desa Wisata Margacinta mempunyai banyak potensi
wisata yang dapat dikembangkan kedepannya untuk menarik wisatawan dalam dan
luar negeri. Salah satu ikon Kampung Badud
selain seni badud, ada kerajinan tas dari pelepah gebang, jembatan merpati pongpet dan
saung kolotok yang membuat kerajinan gantungan kunci dan gantungan untuk sapi.
 |
Nasi Liwet |
 |
Nasi Liwet |
 |
Makan Siang |
Jembatan merpati pongpet
merupakan ikon utama menuju Kampung Badud. Konsep Desa Wisata Margacinta tidak
hanya alam, tetapi juga edukasi tentang seni dan budaya yang tetap
dipertahankan hingga kini. Bagi yang ingin berkunjung ke
Kampung Badud, sangat mudah ditempuh baik dengan kendaraan roda dua maupun
empat, fasilitas juga sudah lengkap baik area parkir, mussola, dan toilet.
Perjalanan ini atas undangan dari Kementerian Pariwisata Indonesia @Pesona_travel , #Famtripwithpesona #Festivalmilangkala #PesonaPangandaran #PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia
seru banget ya, Mbak Ika. Makan bareng rame-rame begitu apalagi terus masakan desa gitu
BalasHapusBanget gallant, trip ini juga gak sengaja aku barengan sama Rinda jadi nambah senang banget selain menikmati desa Margacinta yang kaya seni, serta keindahan alamnya :)
Hapuswahh asyik banget tuh bisa lihat tradisi di kampung Badud yang unik ya..
BalasHapusdan itu nasi liwetnya menggoda euy.. rasanya pasti enak banget tuh buatan orang kampung ya.
enak pake banget MBak Endah, masaknya pake kayu bakar pulak aku bahagia bisa makan makanan desa..
HapusDuh kepengen Liwet Jolem lagi. Waktu itu aku maknnya dikiit. Cuman secuil di atas daun itu
BalasHapushiks, berati gak puas dunk.. untung aku makannya nambah Kang Aip jadi gak nyesel dehhh..
Hapus