Assalamulaikum warahmatullah wabarakatuh..
Hallo Sahabat Pejalan tak terasa sudah 3 hari saja, saya di Siem Reap dengan
Janson kawanku. Jam
menunjukkan pukul 05.00 pagi, saya bangun sebentar untuk mengambil air wudhu dan
sholat, kemudian lanjut tidur lagi karena merasakan badan yang amat lelah. Hari
ini adalah jadwal saya check out dari hostel dan pindah ke hostel Janson.
Sebelum check out saya breakfast, baca buku, duduk di lobby hostel berbicang
dengan receptionist yang sangat ramah. Sambil menunggu Janson yang akan
menjemput dan membawa ransel saya untuk pindah ke hostelnya. Baru nanti sore
saya dan Janson akan mengunjungi Tonle Sap. Untuk melihat kehidupan di atas air
masyarakatnya. Saya membeli tiket untuk berkeliling Tonle Sap via travel agent yang
bekerja sama dengan hostel tempat saya menginap dan harganya lebih murah yaitu
USD8 per orang dibanding ditempat lain mencapai USD15 per orang. Saya beli 2
untuk Janson juga.
Tepat jam 17.00 jemputan saya datang juga untuk menuju Tonle Sap,
membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit untuk sampai disana. Perjalanan menuju kesana sangatlah berdebu
jangan lupa memakai kacamata dan masker. Pukul 17.50 sudah sampai di dermaga
bersama rombongan lain yang tentunya juga akan menikmati Tonle Sap juga. Tonle
Sap yang dalam bahasa Khmer adalah sungai besar air tawar. Tonle Sap adalah danau air tawar terbesar di
Asia Tenggara, dan merupakan titik penting keanekaragaman hayati yang dijadikan
biosfer Unesco pada 1997.
Tonle Sap memiliki dua keunikan, pertama : alirannya berubah arah dua kali setiap tahun,
serta kedua : ukuran danau mengembang dan mengecil secara dramatis sesuai
musim. Dari bulan November hingga Mei, Kamboja mengalami musim kemarau, aliran
air Tonle Sap masuk menuju Sungai Mekong di Phnom Penh. Akan
tetapi pada saat curah hujan tinggi di musim hujan yang dimulai pada Juni,
aliran air berbalik dari sungai Mekong mengisi Tonle Sap hingga mengembang
menjadi danau yang luar biasa besar.
Aliran air Tonle Sap yang berbalik juga berfungsi
sebagai katup pengaman untuk mencegah banjir hebat di kawasan hilir sungai.
Pada musim kemarau (Desember ke April) Tonle Sap menyediakan 50% debit aliran
air di delta Mekong di Vietnam.
Perjalanan dilanjutkan keliling Tonle Sap untuk
menikmati senja sore, hanya terkagum dengan senja yang mulai kuning keemasan
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadiratNya saya dapat menikmatinya walau bukan
ditanah air. Selepas itu saya diajak dipersinggahan untuk melihat rumah – rumah
terapung Tonle Sap dan melihat penangkaran buaya, rada parno juga apakah sungai
yang bagai lautan ini masih banyak terdapat buaya. Setelah itu diantarakan
kembali ke Jeti asal mulai naik dan kemudian diantarkan kembali menuju hostel.
Banyak hikmah yang saya petik ketika berkunjung ke
Tonle Sap, saya banyak bersyukur dengan kehidupan yang saya miliki, Terima
kasih ya Allah atas karuniamu hari ini. Sesampainya di hostel saya langsung
mandi, dan jalan-jalan lagi ke Night Market untuk mencari makan malam karena
malam terakhir Saya dan Janson di Siem Reap, esok pagi saya dan Janson akan
melanjutkan perjalanan menuju Phnom Penh dengan Mekong Express yang akan menjemput
pukul 07.30 pagi.
Note : Hati – hati jika berkunjung ke Tonle Sap, jangan
pernah memberi apapun jika ada yang meminta – minta ini pesan dari guide yang
menemani saya berkeliling Tonle Sap dengan boat dan belilah tiket berkeliling
Tonle Sap di agent travel di hostel, lebih aman dari scam, karena saya banyak
mendapat info dari traveler yang pernah datang ke Tonle Sap ini ditipu dengan
membayar 2 kali lipat, bahkan ada sampai diperas untuk uang tips. Tapi
Alhamdulillah diperjalanan saya selama di Tonle Sap aman dan lancar.
Bersambung Cambodia Day 4 : Road to Phnom Penh
Wassalamaulaikum warahmatullah wabarakatuh...
Siam reap panas kah ??? waktu aku kesana panas berdebu sampai aku ngak tahan ???
BalasHapusBtw tonle sap ini, kayak di phuket, aku diajak driver makan siang di tempat macam itu
Memang panas dan berdebu kak cum, pulang dari sana aku keling dan batuk-batuk hehe..cuma ada beberapa tmn kena scam disini, kalau aku alhamdulillah lancar kak :)
BalasHapus