Minggu, 24 Juli 2016

Karena Setiap Perjalanan Punya Cerita "Telaga Warna Dieng" Part-2


 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh...
13 Mei 2016 

Pagi Dieng...

Azan subuh membangunkan saya dari tidur, terbangun dan mengambil air wudhu, biasalah Dieng sudah pastilah airnya dingin, tapi saya tetap melakukan ritual itu. Mas Bram, Mas Agung dan Bagus pun sudah terbangun untuk melaksanakan Sholat Subuh.


Vlog by  Mas Agung Hari Wijaya

Setelah Sholat subuh, saya lalu bergegas membuatkan minuman hangat untuk rekan-rekan. Sambil menikmati minuman hangat dan berbincang hendak kemana pagi ini. Akhirnya diputuskan menuju Kompleks Candi Arjuna dan Telaga Warna. Saya, Mas Agung, Mas Bram, Bagus, Arief dan Pakde keluar rumah sambil menikmati udara pagi Dieng yang sejuk dan dingin. Sebelum menuju Kompleks Candi Arjuna saya dan rekan-rekan hendak menjemput Kak Jane dan Mas Danu terlebih dahulu, namun ternyata pintu gerbang Penginapan Lestarie masih terkunci, yaa sudah kita langsung saja. 


Depan Kompleks Candi Arjuna
Welcome Dieng "Nampak seperti Cover Majalah"
Menuju Candi Arjuna saya dan rekan-rekan lain juga sempat berfoto-foto, melihat perkebunan kentang dan buah carica. Begitu tiba di pintu masuk Kompleks Candi Arjuna ternyata kita hanya berfoto saja, lalu kembali menuju penginapan Kak Jane dan Mas Danu. Disana saya sempat bertemu Pak Yanto dan Ibu, lalu kita mampir dahulu untuk bersilahtuhrahmi. 

Setelah dari  Penginapan Lestarie team "Anak Kompleks" yang sudah 8 personil, masih menunggu Kak Griska dan Mas Bram yang otw menuju Dieng. Kita pun sarapan dahulu di warung Bu Jono dengan menu yang sama mie instan rebus sayuran dan susu hangat, maklum masih pagi jadi hanya menu itu yang tersedia. Tetapi menurutku cocoklah dengan cuaca Dieng.
Warung Bu Jono yang Legendaris itu
Setelah sarapan kita pun berjalan-jalan pagi menuju Telaga Warna, tapi ternyata Mas Agung dan Arief kembali menuju rumah Eko untuk mengambil hammock. Saya, Mas Bram, Kak Jane, Mas Danu, Bagus dan Pakde tetap menuju Telaga Warna diselingi canda tawa hingga di pos restribusi. 

Begitu sampai di pos saya berjumpa dengan Pak "ASEP GUIDE" dan bertanya hendak ke Telaga Warna tidak ke tempat lain, apakah tiket disini sudah termasuk??? beliau Jawab iya sudah termasuk maka saya bayarlah Rp. 40.000,- untuk 6 orang. Begitu tiket sampai di tangan hanya ada 4 tiket, lalu saya tanyakan kembali kenapa cuma 4??? yang 2 lagi mana??? beliau lalu mengambil tiket saya dan ditulis dengan pulpen menjadi berlaku untuk 6 orang, menurut beliau jika saya ingin 2 tiket lagi harus membayar Rp. 15.000,- lagi,  hadeeh sudah ketebak gelagat orang ini. "lalu saya menyampaikan ke Pak Asep, oh jadi tiket yang 2 orang masuk kantong Bapak??? beliau lalu marah dan "mengandakan saya", malas berdebat akhirnya saya mengajak rekan-rekan langsung menuju Telaga Warna.

Benar saja begitu tiba dipintu masuk Telaga Warna, tiket yang saya beli bersama rekan-rekan tidak terpakai, karena beda pengelolaan. Menurut petugas Telaga Warna, disini beda pengelola hingga akhirnya kita membeli kembali Rp. 40.000,- untuk 8 orang. Saya sempat kesal karena ini tidak transparan dan tentu merugikan wisatawan yang datang.

Untuk sahabat pejalan, jika ke Dieng coba tanyakan lagi dengan jelas tujuan dan mengenai pembayaran tiket masuk wisata, agar tidak merasa tertipu seperti saya. Saya pribadi tidak masalah dengan uang untuk membayar tiket masuk wisata, tetapi lebih ke cara orang tersebut yang tentu sangat merugikan wisatawan. Karena Dieng merupakan rumah kedua bagi saya.


Kembali dari curahan hati "ceeeileeh", mari kita jalan-jalan di Telaga Warna. Telaga Warna merupakan salah satu wisata yang berada di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dan merupakan wisata andalan wilayah ini. Telaga ini juga mempunyai keunikan tersendiri yaitu berwarna hijau kekuningan atau bisa seperti pelangi. Hal ini terjadi karena air telaga mengandung sulfur yang sangat tinggi, sehingga jika terpapar sinar matahari air telaga akan berwarna - warni. 


Pengelolaan "Telaga Warna"
Keindahan Telaga Warna
Keindahan Telaga Warna Nan Ciamik
Petapa Telaga Warna
"Jangan meceburkan diri ya Mas Bram hehehe ...:D"
Telaga yang berada di ketinggian lebih kurang 2000 mdpl dikelilingi perbukitan dan pepohonan nan menawan. Keindahan telaga ini akan terasa lebih indah jika dilihat dari ketinggian, waktu yang tepat berkunjung ke telaga ini adalah pagi hari menjelang siang. Jika sore hari tentunya berkabut dan nampak mistis menurut saya. Keberadaan telaga ini juga berfungsi sebagai irigasi bagi pertanian kentang yang merupakan komoditi utama Dieng dan tempat pelarungan rambut gimbal setelah prosesi adat, baik pada acara "Dieng Culture Festival" maupun diluar acara tersebut. Acara Dieng Culture Festival ke VII ini berlangsung 5 - 7 Agustus 2016. 


"Yang cocok captionnya apa coba???"
Ciamik Telaga Warna Saat Pagi
Pagiii, Ndoro Putri ...:)
Narsis Keluarga Bahagia "Anak kompleks 1"
Nasris Keluarga Bahagia "Anak Kompleks 2"
Narsis Keluarga Bahagia "Anak kompleks 3"
Narsis Keluarga Bahagia "Anak Kompleks 4"
Setelah berkeliling telaga dan berfoto-foto, kita lalu melanjutkan pulang menuju rumah Eko untuk bersiap - siap pendakian Gunung Prau, selepas Sholat Jum'at. Sementara saya mengecek kembali kelengkapan logistik dan memasak, untuk makan siang saya dan rekan -rekan sebelum berangkat pendakian. Perjalanan "Anak kompleks" masih berlanjut loh, jangan lupa baca terusannya yaaa, pastinya seruuuu bersama orang - orang tercinta "sambil senyum-senyum....:):)".

Bersambung ke  "Karena Setiap Perjalanan Punya Cerita "Pendakian Gunung Prau - Dieng" Part-3"

 وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ...










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Petualangan Dari Sudut Pandang - Ika Soewadji -

  Tidak Menyangkal era perkembangan jaman saat ini, memudahkan aku sebagai pejalan untuk melakukan petualangan. Berpetualang bagi aku prib...