Minggu, 20 Maret 2016

I Love U, Bapak :)

(Curhatanku dengan Bapak, 8  Januari 2016)


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan….

merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..
Akan sering merasa kangen sekali dengan Ibunnya...

Lalu bagaimana dengan Bapak?
Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Bapak-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibulah-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Bapak bekerja dan dengan wajah lelah Bapak selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……
Bapak biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda...
Dan setelah Bapak mengganggapmu bisa, Bapak akan melepaskan roda bantu di sepedamu…

Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Pak, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Bapak dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu

putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba
Tetapi Bapak akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”

Tahukah kamu, Bapak melakukan itu karena beliau tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Bapak yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Bapak benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu..

Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Bapak untuk dapat izin keluar malam, dan Bapak  bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.

Tahukah kamu, bahwa Bapak melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Bapak, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga baginya...

Setelah itu kamu marah pada Bapak, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu….

Tahukah kamu, bahwa saat itu Bapak memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Bapak sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang laki-laki mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Bapak akan memasang

wajah paling cool sedunia….
J
Bapak sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Bapak merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Bapak melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya...
Maka yang dilakukan Bapak adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam, hati Bapak akan mengeras dan Bapak memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Bapak akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Bapak”

Setelah lulus SMA, Bapak akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Insinyur...
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Bapak itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…

Tapi toh Bapak tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Bapak,  yang memilih sekolah hukum...

Ketika kamu menjadi gadis dewasa….
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Bapak harus melepasmu di bandara...


Tahukah kamu bahwa badan Bapak terasa kaku untuk memelukmu?
Bapak hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Bapak ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.

Yang Bapak lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Bapak melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Bapak..
Bapak pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Bapak tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Bapak adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”

Padahal dalam batin Bapak, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Bapak belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Bapak merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana...
Bapak adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Bapak akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Bapak untuk mengambilmu darinya.
Bapak akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Bapak tahu…..
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti...

Namun ketika putrinya mengalami patah hati...
Bapak menasehati,  agar aku  banyak  berdoa dan berterima kasih kepada Allah atas semuanya...

Ada yang menginspirasi ku
Ada yang mendorongku
Ada yang melindungiku
Ada yang mencintaiku
Ada yang melupakanku
Ada yang meninggalkanku
Ada yang menyakitiku

Semua itu menurut Bapak sebagai pembelajaran agar aku lebih baik lagi dan betapa indahnya hidupku ”AKU MENYAYANGI MEREKA SEMUA”

Berikanlah mereka kebaikan, kesehatan, perlindungan, kebahagiaan dan kabulkanlah doa-doa mereka...
Dan Bapak meyakinkan
Bahwa Allah tidak tidur
Allah selalu mendengarkan doa-doamu Nak ...
Allah akan menepati janjinya dengan memberikan yang terbaik sesuai pilihanNya...

agar aku kelak bahagia dan Bapak dapat melepaskanku dengan ikhlas...

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..

* i really LOVE you, Bapak :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Petualangan Dari Sudut Pandang - Ika Soewadji -

  Tidak Menyangkal era perkembangan jaman saat ini, memudahkan aku sebagai pejalan untuk melakukan petualangan. Berpetualang bagi aku prib...