Sabtu, 05 Desember 2015

Eksotisme Keindahan Pulau Komodo

Perjalanan ke Pulau Komodo kali ini saya bersama-sama rekan +Indonesia.Travel, di hari ke 12 setelah perjalanan dari Lampung, Semarang, Surabaya, dan Lombok. Sangatlah menyenangkan bertemu dengan rekan-rekan berbagai profesi dari travel blogger, jurnalis media cetak dan elektronik, photographer dan videographer yang banyak memberi ilmunya.

Pagi hari semua peserta sosial media trip dan gathering bersiap untuk menuju pelabuhan setelah sarapan pagi, ada 3 (tiga) lokasi yang dituju pertama trekking di Pulau Komodo, kedua Pink Beach atau pantai merah jambu untuk berenang, snorkeling, dan makan siang, lalu menuju Pulau Rinca. Setelah peserta kumpul semua di lobby lalu dengan Elf diantar menuju ke pelabuhan. Sesampainya di pelabuhan sudah disiapkan speed boat yang akan mengantar peserta menuju Pulau Komodo. Peserta dibagi 3 (tiga) speed boat.

Labuan Bajo sebagi pintu masuk menuju Pulau Komodo

Setelah 1 (satu) jam perjalanan dengan speed boat, tibalah di dermaga Pulau Komodo, masih sama yang saya rasakan nampak ranting kering pepohonan yang menyambut, maklum di pulau ini musim kemarau lebih panjang dari pada hujan, pantaslah Pulau Komodo punya ekotisme tersendiri bagi wisatawan yang datang baik dalam negeri dan luar negeri. Saya dan beberapa rekan sosial media trip menjadi kelompok kedu ayang akan melakukan medium trekking dengan di pandu 2 (dua) orang ranger, sebelum melakukan trekking seluruh peserta diberikan penjelasan tentang prosedur tekking di pulau ini.







Taman Nasional Pulau Komod bersama Pulau Rinca, Pulau Padar, Motang dan banyak pulau - pualu kecil lainnya, secara administratif berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Pulau Komodo merupakan habitat asli binatang komodo, sejenis kadal raksasa pemakan dagingyang panjangnya bisa mencapai 2 - 3 meter dengan berat 100 - 165 kg. Binatang ini mempunyai nama ilmiah Varamus Komodoensis, disini lebih dari 2100 ekor komodo hidup di alam bebas.




Pulau yang baru saja mendapat penghargaan "New Seven Wonders of Nature" dari UNESCO ini merupakan penghargaan untuk 7 (tujuh) tempat wisata alam terbaik di dunia, sehingga tidak heran jika berkunjung ke Pulau ini akan banyak ditemui wisatan mancanegara dari berbagi belahan dunia dari Perancis, Jerman, Spanyol, Jepang, Amerika Serikat, India dan lainnya. Tidak hanya komodo yang dapat ditemuai di pulau ini ada masih banyak habitat binatang lain seperti : biawak, rusa, ular sanca, kerbau, elang, ayam hutan dan binatang lainnya. Adapun cara binatang komodo memakan mangsanya adalah digigit terlebih dahulu dengan air liurnya yang mengandung kurang lebih 60 macam bakteri mematikan, setelah mangsa lemas dan mati perlahan-lahan komodo baru mulai memakannya secara beramai-ramai. Komodo bersifat kanibal akan memakan temannya sendiri bahkan anaknya, sehingga komodo kecil akan mempertahankan hidupnya sekitar 3 (tiga) tahum di atas pohon dari mangsa komodo dewasa.




Setelah 1 (satu) jam perjalanan trekking di Pulau Komodo, peserta berkumpul di dermaga pulau untuk melanjutkan perjalanan ke pink beach untuk berenang dan makan siang. Tidak lama saya dan rekan-rekan tiba di pantai yang pasirnya berwarna merah jambu. Saya langsung turun dan merendam kaki, dingin air laut disini lalu dilanjutkan makan siang bersama di bawah pohon asam, Nasi dengan lauk ikan mantab rasanya. Pulau Komodo tidak hanya eksotis didaratnya saja, tetapi juga memiliki keindahan bawah laut yang menawan di Pantai Merah Jambu (pink beach) salah satunya yang masih merupakan bagian dari Pulau Komodo terdapat banyak terumbu karang, rumput laut, penyu hijau nemo. paus, hiu, lumba-lumba, manta dan lain-lain. 



Karagaman alam dan budaya merupakan salah satu Pesona Indonesia, ini patut diberikan untuk keindahan Pulau Komodo yang luar biasa. Untuk menuju pulau ini juga sangat mudah bisa di capai dengan pesawat, kapal laut sampai bus.

Beberapa tips saat melakukan trekking di Pulau Komodo :

1. Menggunakan sepatu
2. Memakai baju berwarna lembut atau tidak mencolok
3. Memakai sun block
4. Membawa air minum saat trekking karena udara disini sangat panas
5. Patuhi baik-baik intruksi ranger saat berada di Pulau Komodo, jangan buat kegaduhan
6. Untuk perempuan yang sedang "haid" beritahu ranger agar mendapat perhatian lebih, karena komodo dapat mencium aroma darah kurang lebih radius 9,5 meter
7. Perjalanan baiknya dilakukan bulan Maret - November
8. Tetap jaga kelestarian alam, dan buanglah sampah pada tempatnya.

Perjalanan ini adalah undangan dari Kementerian Pariwisata Indonesia (www.indonesia.travel). Saya dan rekan-rekan media serta blogger akan mengeksplor beberapa tempat wisata di Labuan Bajo. Silahkan juga cek foto-fotonya di Twitter dan Instagram dengan hashtag #SaptaNusantara #PesonaIndonesia  #KenaliNegerimu
#ExploreLabuanBajo #Flores #NusaTenggaraTimur





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Petualangan Dari Sudut Pandang - Ika Soewadji -

  Tidak Menyangkal era perkembangan jaman saat ini, memudahkan aku sebagai pejalan untuk melakukan petualangan. Berpetualang bagi aku prib...