Ketika banting haluan dan memutuskan untuk ke Kupang NTT sudah ada dibenak pikirin harus mendaki yang namanya Gunung Mutis tepatnya di daerah Soe. Kala itu 3 hari setelah kecelakaan menimpa saya motor yang lumayan, tanpa halangan saya tekadkan langkah tetap mengunjungi Mutis walau rekan tempat saya menumpang menginap sempat melarang kepergian saya. Apa boleh buat tekad sudah bulat pendakian akan saya lakukan walau hanya ditemani seorang guide. Suhu udara di Soe tepatnya di kaki pegunungan Mutis sangatlah dingin, ini satu-satunya tempat dingin ketika kamu datang mengunjungi Kupang Nusa Tenggara Timur, karena sebelumnya ketika ke Rote suhu udara mencapai 37-38 derajat celcius pada siang hari dimana tanah karang terdapat diseluruh NTT.
Saya tiba sore hari di Desa Fatumnasi, desa terakhir dan pintu gerbang menuju pendakian Gunung Mutis. setelah perjalanan yang lumayan panjang dari Kupang akhirya sampai juga di desa ini. Setelah sampai di homesaty Mutis dan bertemu Pak Anin sang pemilik dan berbincang bagaimana izin untuk melakukan pendakian, di gunung mutis kamu harus mendaki dengan ditemani guide perhari Rp. 100.000/hari. Menginap di rumah Pak Anin ini Rp. 100.000/malam dengan mendapat 3 kali makan, Penginapan yang sederhana dengan rumbai-rumbai dan bangunan kayu serta kehidupan masyarakat Fatumnasi yang sangat sederhana kunikmati saat itu, bermain bersama anak-anak sekitar. Jika kamu datang ke Mutis dijamin tak akan berani mandi karena udara yang sangat dingin beda sekali ketika di Atambua saya bisa mandi 4 kali sehari karena panasnya.

Rumah Adat tempat tinggal Pak Anin Desa Fatumnasi Soe Timor Tengah Selatan Kupang Nusa Tenggara Timur
Setelah berbincang panjang lebar dengan Pak Anin, dan ternyata pendakian Mutis tidak bisa dilaksanakan sore hari yang hujan akhirnya kuputuskan esok hari saja. Kemudian meminta izin untuk beristirahat setelah makan.
Pukul 7 (tujuh) pagi saya sudah siap melakukan pendakian, sambil menunggu Pak Matheus sang guide saya sarapan dulu untuk tenaga kata Pak Anin, 30 menit kemudian sang guide pun tiba langsung saya dibonceng dengan motornya menuju jalur pendakian mutis, walau banyak rintangan karena jalur yang becek dan bebatuan yang lumayan terjal sesekali saya turun dari motor karena ban motor yang masuk kedalam lumpur, tapi subhanallah pemandangan sekitar Mutis luar biasa seperti di film twilight pikirku, walau saya tidak begitu suka dengan film tersebut hanya suka hutan-hutanya saja.
Perjalanan 1 jam dengan motor sebelum jalur pendakian lumayan melelahkan juga ternyata, harus turun naik dari motor, sebelum jalur pendakian niscaya kamu akan takjub kita melihat sabana yang luas dengan pemandangan yang luar biasa.
Pendakian gunung mutis saya lakukan sekitar 6 jam pulang pergi, hmmm lumayan menantang sih dengan kaki yang agak sedikit pincang, melewati pepohonan jalur berakar akhirnya sampai juga di Puncak Mutis.
Setelah beristirahat di Puncak sekitar 30 menit, akhirnya saya putuskan melanjutkan perjalanan turun karena jangan sampai kesorean karena saya akan masih melanjutkan perjalanan ke Kefamenanu truk terakhir sekitar jam 4 sore menuju Kapan ibukota Timor Tengah Selatan.
Dengan sambil berlari saya mengejer kuda dan sapi-sapi yang sedang bermain di sekitar sabana, setelah itu sambil duduk dan beristirahat menikmati keindahan alam Indonesia, selepas berisitirahat sejenak saya lanjutkan perjalanan menuju homestay Pak Anin. Ditengah perjalanan saya banyak menemukan cendawan kata lain untuk jamur dalam bahasa Fatumnasi, saya ambil untuk lauk makan siang ketika tiba di homestay.
Akhirnya tepat jam 2 (dua) siang saya tiba di homestay, melanjutkan packing sambil menunggu makan siang yang sedang di masak oleh Mama Gracia anak tertua Pak Anin, yang unik dari perjalanan saya di Nusa Tenggara Timur adalah setiap desa akan ditemui tugu bertuliskan PANCASILA. Setelah makan siang selesai dan menyantap cendawan yang saya ambil di hutan, akhirnya setelah makan siang dan beres packing saya mohon pamit dan berterima kasih kepada Pak Anin dan keluarga yang begitu ramah kepada saya.
asalamualaikum. mbak minta tips nya jika ke desa fatumnasi naik angkutan umum via soe dong. dan kegiatanya selain mendaki apakah ada yg lain mbak. trimakasih
BalasHapus