Selasa, 01 September 2015

Danau Kelimutu



Perjalananku ke Ende tanpa rencana, semua spontanitas..berawal dari setiap hari duduk dipinggir dermaga Labuan Bajo sambil menikmati#senja dan bermain bersama warga sekitar…membuat aku dikenal oleh petugas security pelabuhan #tsssaah kayak artis terkenal, Pak Abdul namanya. Hari itu setelah berkeliling Pulau Komodo Saya dan Pras kembali ke Bajo dan iseng bertanya ke Pak Abdul ada kapal bersandar apa malam ini dan kemana? beliau menjawab besok pagi ada kapal ke Bima dan Maumere *sekejab aku menolah ke temen sebelah ke Maumere aja yuk*, karena kapal  yang kami akan tumpangi berangkat besok pukul 7 pagi akhirnya malam ini harus cari penginapan di Bajo, pasca sail Komodo, akan ada acara festival film Internasional dan Eltari cup di Labuan Bajo membuat hotel-hotel disini penuh.
#Senja Labuan Bajo Flores NTT
#Senja Labuan Bajo Flores NTT  16 Sept 2013
Setelah cari sana-sini tidak dapat juga,si empunya Hotel Mutiara menawari kami matras, akhirnya kami berdua dapat matras dan tikar untuk melepas lelah malam ini setelah berkeliling di Pulau Komodo dan sekitarnya. dimeja makan hotel aku duduk santai sambil menikmati susu panas yang aku pesan sambil menunggu rekan yang mandi, disana aku ngobrol dengan 2 (dua) remaja SMA dari Ende yang ikutan acara Sail Komodo kemarin banyak yang kami bincangkan dari berbagai hal destinasi di Indonesia, tapi aku cerita *aku jatuh cinta dengan bumi NTT khususnya*, karena asik ngobrol mereka bertanya mau lanjut kemana setelah ini jawabku Maumere dan Ende, karena mereka berasal dari Ende aku terus bertanya kenal tidak dengan kakakku yang satu ini *Encim Tuteh* mereka bilang calon bupati hah..kaget aku mendengarnya tidak percaya, selama ini encim tidak pernah cerita kepadaku hehehe..
Kami lanjut beristirahat karena perjalanan masih panjang, pagi hari aku sudah bangun dan berkemas untuk melanjutkan perjalanan ke Maumere dengan Kapal Perintis Km. Perintis Nuansa Abadi jurusan Calabai – Bima – Labuan Bajo – Reo – Palue – Maurole – Maumere dengan Tarif Rp.75.000,-/orang murah bukan dengan perjalanan betapa panjang akan perjalananku ini, tapi dalam setiap aku backpack tidak hanya destinasi tapi buatku lebih ke makna perjalanannya menuju tempatnya.
Suasana di dalam KM Perintis Nuansa Abadi
Suasana di dalam KM Perintis Nuansa Abadi 17 Sept 2013
Perlengkapan Backpack Buku, Goprp, Camera, kacamata dllnya
Perlengkapan Backpack Buku, Gopro, Camera, netbook, kacamata dllnya
Kami berdua berjalan menuju Pelabuhan tak jauh dari Hotel Mutiara diantar ibu pemilik sampai gerbang pelabuhan *baik sekali pikirku ibu ini sudah memberi kami sarapan 2 donat dan susu*, kami langsung pamit Insya allah datang lagi ke Bajo *ungkapan dalam hati*.
Setelah kapal bersandar ternyata banyak juga yang naik tapi mereka hanya sampai Reo saja. kami naik ke atas kapal dan mencari tempat alhamdulillah dapat tempat yang asik dan PW, disinilah makna perjalanan dan kekeluargaan terbentuk ada keluarga dari BIMA, ada keluarga Polisi dari Mataram ah banyak gak bisa disebut satu-satu.
Banyak hal yang kami lakukan diatas kapal selain tidur hehehehe, memasak, membaca buku, menulis catatan kecil agar tidak lupa, nonton film, berbincang dengan ABK kapal sampai share tentang Indonesia yang indah, bermain dengan anak-anak diatas kapal dllnya.
Pras rekan saya sedang memperlihatkan foto-foto keindahan Indonesia ke sesama penumpang KM. Nuansa Abadi
Pras rekan saya sedang memperlihatkan foto-foto keindahan Indonesia ke sesama penumpang KM. Nuansa Abadi
Setelah melewati Reo lanjut Pulau Palue ada pemandangan pasca meletusnya Gunung Rokatenda, gunung ini terlihat jelas telah melepaskan lahar ke dalam laut, kabar Gunung Rokatenda tidak begitu booming seperti merapi Jogjakarta, entah mengapa kurang sekali perhatian pemerintah pusat untuk para korban disana.
Gunung Rokatenda di Pulau Palue yang beberapa lalu meletus
Gunung Rokatenda di Pulau Palue yang beberapa lalu meletus
Gunung Rokatenda Pulau Palue Kab. Sikka Flores NTT pasca meletus
Gunung Rokatenda Pulau Palue Kab. Sikka Flores NTT pasca meletus
Patung Yesus Kristus di Perbukitan Maumere Flores NTT
Patung Yesus Kristus di Perbukitan Maumere Flores NTT
Akhirnya setelah perjalanan panjang tepat jam 15.00 WITA kami tiba dipelabuhan Maumere, kami jadi berubah pikiran mau lanjut ke Moni via travel setelah pamit dengan penumpang lain kami turun dan menawar ojek di Bantu Pak Polisi yang bareng aku tadi dari L. Bajo, kami naik ojek Rp. 20.000,-/berdua diantar hingga ke Travel. Alhamdulillah Travel Ke Moni masih ada kami ditawari Rp. 180.000,-/berdua dengan syarat aku meminta diantar hingga Balai Taman Nasional Kelimutu karena Kakakku *Kak Hengky* sudah menunggu disana agar aku bisa menikmati sunrise dan dinginnya Kelimutu. Jam 18.30 kami tiba didepan Bali Taman Nasional Kelimutu disambut Kak Silverster, kak Sil ini adalah teman Kak Yosie temanku di Bajawa. Setelah menaruh ransel kami lanjut ngobrol dan makan malam bersama seru obrolannya dari perjalanan hingga Pras memberi share tentang Fotografi Kak Hengky dan Kak Sil semnagat mendengarkan pelajaran Fotografi yang diberikan. setelah itu kami lanjut beristirahat karena mau liat sunrise di Kelimutu, tapi sayang agak telat sedikit karena alarm Pras masih waktu WIB hehehe..Kami bangun dan menyeduh kopi didepan Balai sambil menikmati sunrise, indah luar biasa sunrise pagi ini walau telat bangun.
Selmat Pagi dari #Sunrise Taman Nasional Gn. Kelimutu Kab. Ende Flores NTT
Selmat Pagi dari #Sunrise Taman Nasional Gn. Kelimutu Kab. Ende Flores NTT
Setelah menikmati sunrise kami lanjut dipinjamkan motor dari petugas balai untuk ke Danau Kelimutu. Danau Kelimutu jaraknya 88 Km dari Maumere dan 70 Km dari Kota Ende, bisa ditempuh dengan Bus dari Ruteng, Bajawa, Ende turun di Moni dari pertigaan Moni 13 Km untuk mencapai Danau Kelimutu dengan mengisi di Buku Tamu Taman Nasional Gunung kelimutu dan membayar restribusi. Pagi hari sekitar jam 04.00 Wita saat yang tepat datang ke tempat ini, Sunrisenya indah sekali.
Ketika kamu sudah tiba dilapangan parkir, dilanjutkan trackking sekitar 620 tangga _+ sih, niscaya disambut burung khas Kelimutu selalu ku ingat, *karena sudah 3 kali aku datang ke Kelimutu* luar bisa memang Danau ini membuat aku betah berlama-lama menikmati keindahan, keramahan, dan kesejukan udara disini tenang dan damai pikirku.
Cuaca sangat cerah ketika Aku datang ke Gn. Kelimutu
Cuaca sangat cerah ketika Aku datang ke Gn. Kelimutu
Pohon Pinus terhampar luas di Gn. Kelimutu
Pohon Pinus terhampar luas di Gn. Kelimutu
Tebing curam disekitar danau "berhati-hati jika melewatinya karena mudah runtuh"
Tebing curam disekitar danau “berhati-hati jika melewatinya karena mudah runtuh”
Pemandangan Puncak Gn. kelimutu dari Tiwu Ata Polo
Pemandangan Puncak Gn. kelimutu dari Tiwu Ata Polo
Danau Pertama "Tiwu Ata Polo" Ende Flores NTT
Danau Pertama “Tiwu Ata Polo” Ende Flores NTT
Danau kedua "tiwu Nuwawuri Ko'ofai" temapt bersemanyam arwah muda-mudi
Danau kedua “Tiwu Nuwawuri Ko’ofai” tempat bersemanyam arwah muda-mudi
Danau ketiga "Tiwu Ata Mbupu" tempat berkumpulnya arwah orang tua
Danau ketiga “Tiwu Ata Mbupu” tempat berkumpulnya arwah orang tua
Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur Indonesia untuk menuju kesini bisa via Jakarta – Kupang, lanjut Kupang – Ende atau Jakarta – Denpasar dilanjutkan Denpasar – Ende tentu kalau via pesawat akan terlihat mahal biayanya kalau menurut aku tripsnya cari pesawat promo dan dilanjutkan naik kapal laut dari Kupang – Ende ada KM AWU dengan harga Rp. 91.000,-/orang dan ASDP Ferry Ile Mandiri harga Rp. 97.000,-/orang jadwal bisa dicek di web Pelni  dan ASDP.
Lokasi Gunung Kelimutu sendiri di Desa Pemo kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende. gunung ini memilki tiga buah kawah dipuncaknya, danau ini juga dikenal dengan sebutan danau tiga warna karena warnanya yang selalu berubah-rubah bisa merah, putih, biru, hijau dllnya sesuai beriringnya waktu.
Gunung ini berada diketinggian 1631 mdpl, asal kelimutu adalah gabungan dari “keli” artinya Gunung dan “mutu” artinya mendidih. jadi menurut masyarakat adat berarti wrna-warna yang terjadi di ketiga danau tersebut masing-masing memiliki kekuatan alam yang sangat dasyat. Ketika saya datang pada tanggal 21 September 2013  danau satu atau  “Tiwu Ata Polo” artinya tempat berkumpulnya arwah yang selama hidupnya melakukan kejahatan sedang berwarna hijau toska , danau kedua  atau “Tiwu Nuwa muri Koo Fai” artinya tempat berkumpulnya jiwa muda-mudi yang telah meninggal sedang berwarna putih susu dan danau ketiga atau  “Tiwu ata Mbupu” sedang berwarna hijau tua artinya merupakan tempat berkumpulnya orang tua yang telah meninggal, dan sebelum arwah-arwah ini ditempatkan mereka melewati pintu Perekonde yang dipercaya terletak dibawah sebelum mencapai parkir ada disebelah kanan jalan.
Perekonde "pintu masuknya arwah sebelum masuk ke danau"
Perekonde “pintu masuknya arwah sebelum masuk ke danau sesuai dengan perbuatan”
Luas ketiga danau tersebut 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik, batas antar dinding danau adalah batu sempit yang mudah sekali longsor, dinding danau tersebut sangat terjal dengan kemiringan 70 derajat, ketinggian dinding berkisar 50 – 150 meter. Penemu awal danau ini adalah Lio Van Such Telen warga negara Belanda Mama Lio tahun 1915.
Keindahannya mulai diketahui luas ketika Y. Baouman melukiskan dalam tulisannya tahun 1929, sejak saat itu wisatawan asing banyak datang kesana untuk menikmati keindahan Danau Kelimutu, mereka tidak hanya datang tetapi juga melakukan penelitian kejadian alam yang fenomenal ini, hanya ada di Indonesia.
Selanjutnya setelah puas berfoto kami lanjut pulang ke Balai karena Kak Hengky akan kembali ke Ende dan kami menumpang untuk ke rumah encim Tuteh di Jl. Irian Jaya kota Ende…
Tips  menuju Danau Kelimutu :
1. Datang sekitar jam 04.00 Wita agar siap menikmati Sunrise yang kece dipuncak atau di depan balai Taman Nasional
2. Bawa jaket dan minuman hangat karena udaranya yang sangat dingin
3. Tersedia penginapan di Moni sekitar 13 Km dari Taman Nasional dengan harga terjangkau dari Rp. 150.000,- sampai Rp.350.000,- pilihan sesuai budget kamu
4. Naik ojek atau sewa mobil (Kalau ojek Rp. 15.000) dari Moni
kelanjutan cerita nanti lagi yah di part 2 Kota Ende..:D bersama rekan-rekan Flobamora community …:D

1 komentar:

  1. Naik pesawat hingga kupang terus lanjut dengan kapal dan bus lebih murah. Misal nih kak, kita bawa motor sendiri lebih murah nggak dari kupang? rencana naik motor dari surabaya ke lombok pakai kapal. trus lanjut touring .

    BalasHapus

Petualangan Dari Sudut Pandang - Ika Soewadji -

  Tidak Menyangkal era perkembangan jaman saat ini, memudahkan aku sebagai pejalan untuk melakukan petualangan. Berpetualang bagi aku prib...